Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Nilai Rupiah Masih Undervalue Meskipun Menguat

        BI Nilai Rupiah Masih Undervalue Meskipun Menguat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Indonesia (BI) menyatakan nilai tukar Rupiah masih undervalue atau terlalu murah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), kendati belakangan ini nilai tukar Rupiah menunjukkan tren penguatan.

        Berdasarkan Bloomberg hari ini, Selasa (27/11/2018), Rupiah di pasar spot diperdagangkan pada level Rp14.490 per dolar AS, sedikit menguat bila dibandingkan pembukaan tadi pagi yang sebesar Rp14.495 per dolar AS.

        ?Alhamdulillah rupiah sudah mulai menguat. Tapi kami masih memandang rupiah sekarang masih undervalued,? kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, di Jakarta, Selasa (27/11/2018).

        Perry mengatakan otoritas moneter pada 2019 akan tetap mendorong pergerakkan rupiah sesuai harga yang dibentuk oleh mekanisme pasar. Namun, Bankk Sentral tidak akan mengurangi peran intervensi, ketika tekanan kurs semakin kencang.

        "Kecukupan likuiditas akan kami terus jaga. Kebijakan stabilisasi moneter diperkuat dengan askselarasi pendalaman pasar uang di 2018. Pasar valas kami telah tempuh dengan kebijakan swap (barter) valas yang lebih efisien," ujar Perry.

        Ekonom dari Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan potensi rupiah untuk terus menguat di perdagangan hari ini terbuka. Salah satu musababnya, dolar AS berpeluang melemah karena sentimen yang menopang penguatan mata uang Asia, seperti Yen Jepang, ataupun dolar Hong Kong. Jika dolar AS berada dalam tren pelemahan, akan menjadi sentimen positif bagi rupiah.

        "Diperkirakan rupiah dapat bergerak menuju kisaran Rp14.450-Rp14.470 per dolar AS dengan tetap dalam penjagaan Bank Indonesia," kata Lana.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: