Menkopolhukam Wiranto angkat suara terkait rencana aksi reuni 212 yang berlangsung pada Minggu (2/12) di Monumen Nasional.
"Kita kan tahun politik maka lebih baik semua energi kita kegiatan mengarah bagaimana membangun partisipasi publik dalam pemilu. Saya harapkan masyarakat menjadi bagian sukses Pemilu, jangan jadi bagian terhambatnya Pemilu," ujar Wiranto di Bandung, Selasa.
Wiranto mengatakan, wacana aksi reuni 212 dinilai sudah tak relevan dengan kondisi saat ini. Terlebih, munculnya gerakan 212 merupakan respon dari kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terdahulu.
Ahok kini sudah dihukum bersalah dan mendekam di Mako Brimob. Maka dari itu, kata dia, aksi reuni 212 lebih baik diarahkan kepada peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pemilu.
"Kalau mau demonstrasinya ya silakan tapi kan demonstrasi soal Ahok enggak relevan lagi. Itu masalahnya," kata dia.
Menurut dia, pihak kepolisian dapat menolak izin aksi unjuk rasa apabila terdapat hal-hal yang mengganggu stabilitas keamanan dan membuat kemacetan. Meski unjuk rasa diatur dalam undang-undang, namun apabila mengganggu keamanan publik maka bisa dibatalkan.
"Karena ada Undang-undangnya mengatakan bahwa demonstrasi itu kebebasan berpendapat, jangan sampai mengganggu kebebasan orang lain. Kalau demo menimbulkan kemacetan sekota itu namanya udah bukan demonstrasi tapi membuat kekacauan," kata dia.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat