Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        'Kaptennya Enggak Mau Mati, Siapa Mau Mati?'

        'Kaptennya Enggak Mau Mati, Siapa Mau Mati?' Kredit Foto: Lion Air Group
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia meyakini bahwa pesawat Lion Air PK-LQP laik terbang.

        "JT 610 sudah dirilis oleh maintenance captain dicek sudah oke, tentunya layak terbang. Kalau enggak layak terbang kaptennya enggak mau terbang dia enggak mau mati siapa mau mati, orang lupa pikir," kata Tengku Burhanuddin saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (29/11/2018)

        Tengku menjelaskan yang menentukan layak atau tidak layak terbang itu teknisi dengan pilot pesawat tersebut.

        "Kalau 'maintenance' dapat lisensi bilang layak terbang, tidak boleh dikatakan tidak layak terbang. Dia mengatakan layak atau tidak layak dan Lion Air melakukannya setiap hari bukan ini saja, pesawat lainnya tidak apa-apa," katanya.

        Tengku menjelaskan apabila ada kerusakan saat pesawat sudah terbang, itu masalah lain dan wajar ditemukan.?

        "Seperti ponsel tidak semua sempurna, bisa saja kurang sempurna dari pabrikannya," katanya. Dalam hal itu, menurut dia, pilot lah yang memiliki hak untuk menentukan apakah pesawat harus balik ke bandara asal atau melanjutkan penerbangan.

        "Full authority ada di pilot. Pilot yang punya peranan dia yang tahu dia yang menjalani pesawat, dia mengatakan mau kembali atau terus dia yang menjalankan dia lebih tahu ternyata dia terbang langsung sampai ke tujuan kita enggak bisa intervensi pilot. Kenapa enggak gak kembali ya kenapa harus kembali kalau saya bisa terus, kita enggak bisa intervensi," katanya.

        Untuk itu, Ia meminta Boeing untuk menjelaskan masalah yang ada di pesawat tersebut.

        "Kita sudah tahu dari FAA mengeluarkan suatu aturan Boeing ada kekurangan. Boeing harus memberitahukan secara menyeluruh, kedua mungkin ada sesuatu kenapa masalah itu yang mesti kita tanya kenapa bisa rusak kalau diganti bisa diselediki dulu klo saya lihat pihak boeing harus bertanggung jawab juga dalam hal ini," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: