Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Reuni 212 Melenceng dari Tujuan Utama

        Reuni 212 Melenceng dari Tujuan Utama Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPP Hanura, Inas Nasrullah, menilai kegiatan Reuni 212 kental dengan politik praktis, hal itu sebagai upaya menggiring umat Islam agar memilih pemimpin yang sebenarnya tidak islamiah.

        "Reuni 212 tersebut sedang menggiring umat untuk memilih capres yang sama sekali tidak paham tentang Islam. Bahkan diduga juga jarang mengerjakan kewajiban seperti salat, puasa, bahkan juga belum pernah berhaji walaupun sudah sangat mampu," ujarnya di Jakarta, Senin (3/12/2018).

        Ia menambahkan, ada upaya licik dengan menggunakan istilah 'partai penista agama' dan seruan 'haram memilih capres yang diusung partai penista agama'. Dua istilah itu disampaikan Habib Rizieq Syihab melalui rekaman suara yang diperdengarkan di Reuni 212.

        "Adanya upaya licik dengan jargon partai penista agama dengan mengharamkan memilih capres yang diusung partai penista agama, padahal cara-cara licik tersebut justru bertentangan dengan ajaran agama manapun juga," jelasnya.

        Menurut Inas, tujuan Reuni 212 sudah melenceng dari tujuan utama. Bahkan tidak lagi murni membela agama. Sebab terkesan politik praktis untuk mengarahkan umat agar mengikuti kehendak orang-orang tertentu untuk memilih capres 02 dengan cara yang sangat tidak elegan.

        "Reuni 212 tidak lagi murni aspirasi umat Islam dengan ketulusan membela Islam, tapi sarat dengan politik praktis untuk mengarahkan umat agar mengikuti kehendak orang-orang tertentu untuk memilih capres 02 dengan cara yang sangat tidak elegan, yakni mendeskriditkan pemerintahan yang sekarang yang bukan lain adalah capres 01," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: