Sentimen pasar global, khsususnya?penutupan pemerintahan Amerika Serikat menyebabkan performa nilai tukar dolar AS cenderung bergerak lesu. Hal itu?menjadi kabar baik bagi nilai tukar rupiah. Pasalnya, hingga pukul 10.30,?dolar AS terpantau melemah 0,24% ke level Rp14.533.?
Tak hanya di hadapan rupiah, dolar AS juga terpantau melemah di hadapan hampir seluruh mata uang kawsan dan mata uang utama Asia. Dolar AS terpantau melemah 0,26% di hadapan dolar Australia, melemah 0,23% di hadapan euro, melemah 0,17% di hadapan poundsterling Inggris, dan melemah 0,30% di hadapan franc Swiss.
Sementara itu, di hadapan mata uang utama Asia, dolar AS hanya mampu menguat 0,05% di hadapan dolar Hongkong. Selebihnya, dolar AS terpantau melemah 0,38% di hadapan yen Jepang, melemah 0,24% di hadapan won Korea, melemah 0,18% di hadapan dolar Singapura, dan melemah 0,15% di hadapan dolar Taiwan.?
Analis Valbury Sekuritas Indonesia mengungkapkan, lesunya dolar AS di penghujung tahun ini?menyusul adanya penutupan pemerintahan Amerika Serikat. Penutupan pemerintahan tersebut disebabkan oleh perseteruan antara parlemen AS dengan Trump yang belum mencapai mufakat tentang anggaran pembuatan tembok baru di perbatasan.?
"Trump berharap permohonan anggaran untuk tembok ini bisa mencapai kesepakatan dalam waktu cepat dan bisa segera masuk dalam rencana pengeluaran pemerintah," jelasnya dalam keterangan yang tertulis di Jakarta, Jumat (28/12/2018).?
Tak hanya itu, perseteruan antara Trump dan The Fed juga turut menyebabkan melemahnya nilai tukar dolar AS. Pasalnya, Trump tidak berhenti mengeluarkan kritik tajam terhadap The Fed.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih