Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rayakan Tahun Baru di Yogyakarta? BMKG: Jangan Dekati Pantai

        Rayakan Tahun Baru di Yogyakarta? BMKG: Jangan Dekati Pantai Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Yogyakarta -

        Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta wisatawan mewaspadai gelombang laut di pesisir selatan Yogyakarta yang diperkirakan mencapai 3,0 sampai 4,0 meter pada Senin (31/12/2018) mendatang.

        "Wisatawan agar berhati-hati jangan terlalu dekat dengan pantai apabila merayakan tahun baru mengingat gelombang dan kecepatan angin cukup tinggi di pantai selatan," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta Djoko Budiono di Yogyakarta, Minggu (30/12/2018).

        Ia mengatakan. berdasarkan hasil pantauan cuaca di Samudera Hindia (selatan Bali dan utara Australia) gelombang tinggi tersebut dipicu munculnya daerah tekanan rendah (low pressure). Dampak dari tekanan udara rendah itu dapat? memicu penguatan kecepatan angin di selatan Yogyakarta. Kecepatan angin di selatan Yogyakarta mencapai 15-20 knot (28 -36 km per jam).

        "Kondisi ini yg memicu munculnya angin kencang dalam beberapa hari ini di wilayah Yogyakarta. Angin kencang yang bersumber dari selatan Yogyakarta (Samudera Hindia) ini yang memicu gelombang laut menjadi tinggi," kata dia.

        Selain gelombang tinggi, menurut dia, wisatawan juga perlu mewaspadai potensi hujan sedang dan lebat angin kencang pada siang hingga sore hari di wilayah Sleman bagian Utara, dan Gunung Kidul bagian Utara.

        "Demikian juga bagi warga yang merayakan tahun baru di tempat lain agar bisa menjaga kesehatan dengan memakai jaket, mantel, ataupun payung mengingat suhu udara malam hari bisa berkisar 23 hingga 24 celcius serta angin cukup kencang," kata dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: