Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan 190 dari total 699 unit hunian sementara (huntara) bagi korban bencana gempa bumi di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Huntara yang sudah selesai, secara bertahap mulai ditempati masyarakat yang selama ini tinggal di selter, salah satunya di Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi sebanyak 10 unit huntara dengan jumlah 120 bilik. Huntara lain di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga juga sudah rampung dan tengah proses pemasangan meteran dan instalasi listrik oleh pihak PLN setempat.
Kepala Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng, Arie Setiadi Moerwanto mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam proses pembangunan huntara, antara lain ketersediaan material, jumlah tukang, dan koordinasi penyediaan air bersih dan listrik.
Ia pun berharap masyarakat bisa semakin cepat menempati huntara. Dengan demikian, juga dapat dilakukan evaluasi terhadap kekurangan yang ditemui, serta dapat mengetahui jumlah pembangunan huntara yang sesuai kebutuhan.
"Huntara yang sudah dibangun dapat menjadi standar bagi pihak-pihak yang ingin membantu dalam penyediaan hunian di Palu, Sigi, dan Donggala," kata Arie Setiadi dalam keterangan tulisnya, Sabtu (5/1/2019).
Untuk pembangunan hunian tetap, Gubernur Sulteng telah menandatangani Surat Keputusan (SK) mengenai penetapan lokasinya, yakni di Palu seluas 360,93 hektare?meliputi Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga seluas 79,3 hektare,?serta Kelurahan Tondo dan Talise, Kecamatan Mantikulore seluas 281,63 hektare.
Sementara untuk wilayah Sigi seluas 362?hektare?yang terletak di Desa Pombewe 201,12?hektare dan Desa Oloboju seluas 160,88?hektare di Kecamatan Sigi Biromaru. Pembangunan hunian tetap akan menggunakan konstruksi tahan gempa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: