PT Pegadaian (Persero) menargetkan perolehan laba bersih pada tahun 2019 ini senilai Rp3,018 triliun. Hal tersebut dipastikan Perseroan setelah melangsungkan agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terkait Pengesahaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019.
Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto, menjelaskan, untuk proyeksi keuangan dan bisnis Pegadaian 2019 akan terus tumbuh. Pendapatan usaha diproyeksikan di tahun 2019 sebesar Rp13,981 triliun atau tumbuh menjadi 21,3%, biaya usaha sebesar Rp9,741 triliun atau 24,0%.
"Untuk (target) laba usaha sebesar Rp4,062 triliun atau 10,8%, dan laba setelah pajak sebesar Rp3,018 triliun atau 10,8%," jelas Kuswiyoto dalam keterangannya di Jakarta, Jum'at (11/1/2019).
Lanjutnya, dari sisi operasional (bisnis) Pegadaian memproyeksikan Outstanding Loan posisi Rp46,476 triliun atau 15,2 %, dan omset sebesar Rp148,723 triliun atau 15,2%.
Sementara itu untuk proyeksi Non Perfoming Loan sebesar 2,5% dari yang prognosa tahun sebelumnya (2018) 1,8%. WACOF RKAP 2019 sebesar 8,66% dari prognosa 2018 sebesar 7,60%. Dia optimis target RKAP 2019 dapat tercapai karena dukungan SDM yang berpengalaman di industri multifinance.
Memasuki tahun 2019 ini Pegadaian menekankan pemantapan posisinya di industri keuangan dan upaya peningkatan layanan untuk nasabah di tahun ini.
RKAP 2019 yang bertemakan 'Becoming Digital Financial Company' mentargetkan agar perusahaan bisa lebih efektif dan efisien di era digital ekomomi. Pemilihan tema RKAP disesuaikan dengan perlunya dukungan sumber daya internal yang memadai, kinerja channel distribution (cabang dan unit pelayanan, agen, Business Process? Outsourcing (BPO), dan Pegadaian Digital Service (PDS) serta peningkatan produktivitas.
Kuswiyoto menjelaskan di RKAP 2019 Pegadaian menyusun strategic inisiative dalam mengembangkan usaha gadai dan non gadai, dengan mengembangkan produk-produk pergadaian yang inovatif. Hal ini dilakukan agar tidak kalah saing dengan gadai-gadai swasta yang semakin berkembang dan menambah sisi layanan bagi nasabah. Pemantapan strategi bisnis Pegadaian dimulai dari perbaikan kapabilitas, branch transformation, digital proses dan bisnis, serta inovasi produk.
"Inovasi produk yang kami akan lakukan antara lain Gadai Efek, Gold Card, Digital Lending, Pegadaian E-Wallet & Pegadaian Remittance, Amanah Korporasi, Rahn Umroh, Express Loan dan Rahn Surat Berharga. Kami ingin nasabah Pegadaian merasa nyaman dengan layanan produk yang makin variatif," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: