Co-Founder SoundCloud, Eric Wahlforss memutuskan untuk berhenti dari platform streaming music dan podcast yang sudah ia dirikan lebih dari 11 tahun tersebut.
Padahal, belum lama ini dirinya resmi menjabat sebagai Chief Product Officer (CPO) dari SoundCloud. Melalui laman akun Twitter pribadi miliknya, Wahlforss mengatakan, ?setelah lebih dari 11 tahun membangun platform luar biasa untuk para seniman, DJ, dan pencipta audio, saya menyadari bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk saya beristirahat, merenung, dan berpikir tentang apa yang harus saya buat selanjutnya.?
Alih-alih beristirahat untuk waktu yang sebentar, dirinya melanjutkan penjelasan, ?jadi saya memutuskan untuk mundur dan tidak beroperasi di SoundCloud dan memilih untuk berperan sebagai penasihat untuk perusahaan itu mulai 1 Maret,? tulisnya, seperti yang dilansir dari TechCrunch (25/1/2019).
Sebelum menjabat sebagai CPO, Wahlforss lebih dulu menjabat sebagai CTO di SoundCloud.?Namun, pada awal?2017,?mantan VP teknik Yahoo, Artem Fishman, disewa untuk mengambil perannya sebagai pembuat serangkaian perubahan perusahaan pada struktur kepemimpinan guna mengalihkan fokus dan membendung kerugian, $52 juta dari pendapatan yang hanya berjumlah $22 juta, pada 2015.
Selain mengalami kerugian, pada Agustus 2017, SoundCloud juga dikabarkan telah memberhentikan 40% jumlah karyawannya. Kemudian, Alex Ljung selaku salah satu Co-Foundernya juga memutuskan untuk hengkang, dan mempercayai Kerry Trainor, mantan CEO Vimeo sebagai penggantinya.
Wahlforss juga tampaknya tidak ingin memutuskan hubungan sepenuhnya dengan perusahaan yang ia bantu bangun tersebut. Hal itu terbukti dari perkataannya bahwa keputusan ini tidak mudah.
Meskipun dia juga menandai kehadiran tim kepemimpinan baru, mengatakan dia merasa SoundCloud ada di "tangan yang cakap" dan bahwa tim itu "lebih kuat dari sebelumnya."
Meskipun banyak dirundung masalah, SoundCloud membuktikan bahwa ia mampu mengumpulkan putaran dana darurat $170 juta pada 2017 lalu untuk mempertahankan bisnisnya itu. Selain itu, akhir tahun 2018 platform ini juga membuka monetisasi bagi pengguna untuk berbagi tautan ke trek mereka ke dalam stories Instagram?yang sebelumnya hanya ditawarkan kepada artis-artis terbesar melalui program khusus undangan.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk upaya untuk membantu penggunanya lebih menjangkau audiensnya secara lebih luas. Upaya untuk meningkatkan pendapatan dan penggunaan sambil memotong biaya bisa menjadi tanda bahwa tim manajemen berusaha untuk mendapatkan kondisi yang lebih baik untuk menarik pembeli dan menjual dengan harga yang lebih baik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: