Sejumlah pusat perdagangan dan bisnis di Kota Medan sepi dari aktivitas jual beli pada saat libur Tahun Baru Cina atau Imlek 2019.
Pantauan di sejumlah lokasi seperti di kawasan Jalan Asia dan Jalan Thamrin Medan, Selasa, menunjukkan suasana tidak seramai biasanya, terlihat juga banyak toko yang tutup.
Menurut Ali, salah seorang warga Medan, setiap perayaan Imlek rata-rata toko di sejumlah pusat bisnis di kota itu tutup, sehingga wajar jika aktivitas juga terlihat sepi.
"Jalan Asia biasanya sangat ramai dan cenderung jalanan di sana macet karena padatnya aktivitas, tapi kalau sekarang kita lihat sepi karena banyak toko yang tutup," katanya.
Kondisi yang sama juga terlihat di Kota Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu.
Kegiatan perekonomian dan lalu lintas di Jalan Ahmad Dahlan, Sisingamangaraja, Agus Salim dan Diponegoro yang biasanya padat terlihat lengang.
Sepinya aktivitas perekonomian karena warga merayakan Imlek di rumah maupun pergi ke tempat-tempat objek wisata di daerah.
Sejumlah pertokoan di inti kota masih banyak yang tutup, namun sejumlah pengusaha rumah makan maupun usaha mikro kecil menengah tampak beroperasi seperti biasa.
Tutupnya sejumlah pertokoan sangatlah mempengaruhi perekonomian masyarakat di daerah. Hal ini di sebabkan, mayoritas kegiatan ekonomi di Labuhanbatu dikuasai warga keturunan Tionghoa.
"Memang mayoritas perekonomian di Labuhanbatu dijalankan saudara kita dari etnis Tionghoa," kata M. Faujan, pemilik Rumah Makan Pagaruyung di Rantuprapat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: