Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dapat Aduan dari Para Pengusaha Hotel, Jokowi: Saya Panggil Dirut Pertamina

        Dapat Aduan dari Para Pengusaha Hotel, Jokowi: Saya Panggil Dirut Pertamina Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo akan memanggil BUMN Migas PT Pertamina terkait dugaan monopoli penjualan avtur yang disebut menyebabkan naiknya harga tiket pesawat sejumlah maskapai penerbangan.

        "Berkaitan dengan harga tiket pesawat saya terus terang kaget dan malam hari ini saya baru tahu mengenai avtur yang ternyata avtur yang dijual di (Bandara) Soekarno-Hatta itu dimonopoli oleh Pertamina sendiri," kata Jokowi dalam acara Gala Dinner Peringatan HUT ke-50 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Puri Agung Convention Hall Jakarta, Senin malam (11/2/2019).

        Jokowi mengaku akan memanggil Direktur Utama PT Pertamina untuk menanyakan persoalan tersebut.

        "Besok pagi saya akan undang Dirut Pertamina, pilihannya hanya satu," katanya.

        Jokowi menegaskan akan memberikan pilihan kepada Pertamina apakah bisa memberikan harga yang sama dengan harga internasional atau tidak.

        "Kalau tidak bisa saya akan masukkan kompetitor lain sehingga terjadi kompetisi," katanya.

        Jokowi mengakui harga avtur yang tinggi sangat mengganggu industri penerbangan di Tanah Air. Hal itu secara langsung berdampak pada semakin tingginya harga tiket pesawat terbang.

        Sebelumnya dalam laporannya pada acara yang sama Ketua Umum PHRI Haryadi Sukamdani mengatakan sektor pariwisata Indonesia terganggu kinerjanya karena masalah melambungnya harga tiket pesawat.

        Hal itu kata dia dipicu karena dihapuskannya harga tiket kelas promo menjadi harga normal sehingga kenaikan rata-rata harga tiket mencapai 40 persen.

        "Lalu ditambah dengan sejumlah maskapai yang mengenakan kebijakan bagasi berbayar. Ini menjadikan harga tiket maskapai asing justru lebih murah," katanya.

        Pada kesempatan itu Haryadi berharap peran pemerintah untuk mengatasi monopoli Pertamina dalam menjual avtur.

        "Selain itu dengan bergabungnya Sriwijaya Air ke kelompok Garuda dan Citilink menjadikan di Indonesia hanya ada dua kelompok penerbangan yakni kelompok Garuda dan kelompok Lion Air sehingga mengarah pada terjadinya kartel," katanya.

        Pihaknya berharap pemerintah dapat mengatasi persoalan-persoalan di dunia pariwisata sehingga pariwisata Indonesia akan bisa berdaya saing tinggi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: