Presiden Joko Widodo mengaku pernah mengalami kesedihan karena rumah masa kecilnya yang terletak di pinggir kali digusur.
"Saya dulu mengalami, rumah saya di pinggir kali, pernah digusur, saya pernah digusur, di sini ada yang penah digusur? Mudah-mudahan tidak, sedih saya mengingatnya sehingga harus 'nebeng' dua tahun di tempat kakak ibu saya," katanya di Depok, Jawa Barat, Selasa.
Presiden menyampaikan hal tersebut dalam acara Penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) 2019 Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dihadiri oleh sekitar 1.055 orang baik, penerima PKH, BPNT maupun pendampingnya.
"Sehingga saya ingin anak-anak ibu semuanya kalau anaknya sehat, pintar, anaknya sekolah setinggi-tingginya, jangan ada anaknya takut bermimpi menjadi menteri, menjadi Presiden, bisa, Insya Allah, kalau dididik baik, disekolahkan dengan baik, diberi gizi dengan baik, menjadi pintar dan cerdas, boleh bermimpi," ujar Presiden.
"Dengan hidup di pinggir kali, digusur Alhamdulilah bisa menjadikan saya, membesarkan saya, menyekolahkan saya, meski pontang-panting, itulah tugas orang tua,"kata Presiden.
Dia memastikan terpenting dalam program ini, pengunaan tepat sasaran, dan kita mengecek kepuasan BPNT.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: