2019, Smesco Fokus Tingkatkan Pemasaran KUKM Lewat Sejumlah Program
Dirut Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Emilia Suhaimi mengatakan, tahun lalu sebanyak 2.713 KUKM (meningkat 23,32%) telah memanfaatkan layanan akses pasar yang dilakukan Smesco Indonesia. Bahkan, langkah itu mampu menoreh peningkatan omzet sebesar 270,84% dari tahun sebelumnya.
Program strategis 2018 tersebut adalah fasilitas promosi dan pemasaran produk unggulan KUKM di 34 paviliun provinsi yang ada di Smesco.
"Kami bertekad akan terus menambah jumlah KUKM yang dilayani dengan berbagai cara. Di antaranya melalui program yang akan dilaksanakan di 2019, yaitu temu mitra, bimbingan teknis, dan pendampingan pemasaran, hingga keikutsertaan dalam pameran strategis di dalam maupun luar negeri, dan inkubasi bisnis," kata Emilia Suhaimi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Emilia berharap tahun ini Smesco akan lebih meningkatkan layanan informasi pasar, promosi, dan jaringan pemasaran bagi produk KUKM di seluruh Indonesia.
"Layanan tersebut merupakan tugas pokok dan fungsi Smesco, termasuk memberikan layanan konsultasi manajemen, teknik dan inkubasi pemasaran," jelas Emilia.
Baca Juga: Hadir di Smesco Indonesia, FamilyMart Turut Jajakan Produk UKM
Baca Juga: Alokasikan Rp200 Miliar untuk Kewirausahaan, Ini Program Kemenkop dan UKM
Selain itu, lanjut Emilia, di 2019 pihaknya akan terus memperkuat peran dan fungsi gerai paviliun provinsi sebagai wadah promosi produk unggulan KUKM, dan sebagai miniatur produk unggulan KUKM di bidang kerajinan, fesyen, sepatu dan alas kaki, dan makanan minuman dalam kemasan, serta kuliner melalui canvassing ke daerah-daerah untuk mencari produk unggulan dan mitra baru.
"Kami juga akan menyelengarakan event-event provinsi sebagai ekspos potensi unggulan daerah, baik produk, seni budaya, pariwisata, investasi, dan kuliner khas masing-masing provinsi," ujar Emilia.
Menurut Emilia, dengan canvassing, akan diperoleh UKM mitra binaan baru dan produk baru yang berkualitas dari seluruh provinsi di Indonesia yang belum terbuka akses pasarnya. Itu juga akan menambah koleksi atau khasanah keragaman produk unggulan di Smesco.
"Upaya ini diyakini selain menaikkelaskan UKM daerah, juga akan menjadikan Smesco tampil beda dibanding gerai-gerai sejenisnya," kata Emilia.
Sehingga, hal itu akan meningkatkan daya saing dan memberikan nilai bagi pengunjung dan konsumen dengan beragam produk lokal yang dipajang di paviliun provinsi.
"Dengan mendapatkan produk langsung dari UKM tangan pertama, maka harga jual produk di Smesco akan lebih murah dan bisa bersaing dengan barang yang sama dengan kualitas yang sama yang dijual di tempat lain," ungkap Emilia.
Tahun lalu, kata Emilia, telah dilakukan canvassing di enam provinsi, yaitu Riau, Jateng, Aceh, Jatim, Babel, dan Maluku Utara. Dalam canvassing tersebut didapatkan 72 UKM mitra binaan baru. Tahap kedua diadakan di Bengkulu, Lampung, Kalsel, NTT, DI Yogyakarta, dan Kaltim, didapatkan 120 UKM mitra binaan baru.
"Canvassing?terus dilakukan di tahun ini sekaligus untuk mendapatkan UKM-UKM binaan baru yang akan difasilitasi ikut serta dalam berbagai pameran strategis di dalam dan di luar negeri," kata Emilia lagi.
Tak hanya itu, Smesco akan berpartisipasi aktif dalam Festival Sarung Indonesia 2019.
"Kegiatan yang baru pertama kali dilakukan ini bertujuan mempromosikan sarung sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, dan mentransformasikan sarung sebagai trendsetter serta gaya hidup modern bagi generasi milenial," kata Emilia.
Festival Sarung Indonesia ini akan ikut mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya UKM perajin sarung. Festival ini merupakan gerakan nasional yang didukung sembilan kementerian/lembaga yang diselenggarakan pada 3 Maret 2019 di Gelora Bung Karno.
"Puncak acara ditandai dengan pencanangan Hari Sarung Nasional dan peresmian Rumah Sarung Indonesia atau Rusari," pungkas Emilia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti