Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan kesempatan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) untuk berlibur dan menjalankan agenda pribadinya ke luar negeri.
"PDI Perjuangan bukan melarang BTP untuk terlibat dalam kampanye Pemilu 2019, melainkan memberikan kehormatan kepadanya untuk berlibur ke luar negeri," kata Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Baca Juga: Begini Tanggapan Erick Thohir Soal Dukungan Ahok
Hasto Kristiyanto mengatakan hal itu menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan pernyataan Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla, bahwa BTP sebaiknya tidak ikut kampanye pemilu.
BTP setelah bebas dari menjalani masa hukuman penjara atas perkara penistaan agama, rencananya akan pergi ke luar negeri selama sekitar 2,5 bulan.
Menurut Hasto, pernyataan Jusuf Kalla itu maksudnya bukan melarang, melainkan BTP akan pergi ke luar negeri karena ada agenda-agenda pribadi yang harus dijalankan.
Hasto menjelaskan bahwa pemilu serentak pada tanggal 17 April mendatang, hanya tinggal 62 hari lagi, sementara BTP akan pergi ke luar negeri selama 2,5 bulan.
"Jadi, kepergiannya sampai lewat pemilu. Kalau Pak BTP ada di luar negeri, ada tugas-tugas pribadinya juga, yang menjadi impian untuk dilakukannya," kata Hasto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat