Empat Lembaga Ini Ciptakan Wirausaha dari Para Pengungsi Lintas Negara
Dompet Dhuafa bekerja sama dengan UNHCR, Internasional Labor Organization (ILO), dan Universitas Atma Jaya menyelenggarakan progam pelatihan wirausaha kepada pemuda dan pengungsi dari berbagai negara di Indonesia. Progam tersebut melatih para pengungsi dan pemuda Indonesia untuk bisa menjadi wirausahawan muda.
Michiko, perwakilan dari ILO mengatakan, program yang sangat baik dan dapat dilihat hasilnya hari ini, dengan adanya program kerjasama ini diharapkan menaikan kompetensi serta pengetahuan yang dimiliki dari para pengungsi.
"Dengan adanya kerjasama program ini baik UNHCR, ILO, Dompet Dhuafa dan Universitas Atma Jaya dapat membangkitkan ekonomi sehingga setiap individu pengungsi akan mendapatkan hasil dari pola kerjasama yang sudah dibangun," ujarnya, Kamis, (14/02/2019).
Zakaria (28), salah satu pengungsi asal Somalia mengatakan, di Indonesia orang-orang sangat baik dan terbuka. Hanya saja Ia tidak bisa bekerja di Indonesia, jadi Ia kesulitan mendapatkan penghasilan.
?Alhamdulillah, saya mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam progam ini. Saya dapat banyak sekali ilmu. Setelah ini, saya ingin membuka usaha saya sendiri,? tambah Zakaria.
Bukan hanya Zakaria, masih banyak pengungsi yang bernasib sama dengannya di Indonesia. Tahun 2017 saja ada sekitar 14.000 pengungsi lintas negara di Indonesia. Kebanyakan, berasal dari negara konflik seperti Somalia, Afganistan, dan lain lain. Kebijakan internasional mengharuskan mereka memiliki beberapa keterbatasan, salah satunya tidak adanya akses mendapatkan pekerjaan.?
Sebanyak puluhan peserta Training Progam of Indonesian Enterpreneurs and Refugees berhasil diwisuda pada Kamis (14/2/2019) sebagai apresiasi kepada mereka. Bertempat di Aula Umar Usman, Jatipadang, Jakarta Selatan, peserta wisuda yang terdiri dari pengusaha muda dan pengungsi muda tersebut mendaptkan sertifikat setelah mengikuti pelatihan wirausaha selama enam bulan.?
Dengan terselesaikannya progam ini, Dompet Dhuafa berharap adanya keserasian antara masyarakat lokal dan pengungsi dalam hal pengentasan kemiskinan. Dengan progam ini juga diharapkan akan terjalin kerjasama antar keduanya untuk bisa membangun bisnis bersama.
Sementara itu, Representative UNHCR Indonesia, Thomas Vargas, menambahkan, mereka (refugee) memiliki potensi yang besar, mereka datang dengan banyak ketrampilan, dan progam ini membantu mereka mempraktekanya.
"Mereka memiliki talenta dan keterampilan serta banyak hal yang perlu dipertukarkan dengan masyarakat setempat. jadi program ini menyatukan mereka untuk mengetahui apa itu bisnis, dan mudah-mudahan bisa memulai bisnis untuk ide apa pun yang mereka miliki,? terang Thomas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: