Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Minta Maaf Fadli Zon ke Mbah Moen Tak Tulus, Buktinya?

        Minta Maaf Fadli Zon ke Mbah Moen Tak Tulus, Buktinya? Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Waketum Gerindra, Fadli Zon meminta maaf kepada KH Maimun Zubair (Mbah Moen) karena puisi 'Doa yang Ditukar' disalahartikan dan menimbulkan ketidaknyamanan.

        Wasekjen DPP PPP, Achmad Baidowi, menilai permintaan maaf Fadli Zon kepada KH Maimun Zubair (Mbah Moen) karena puisi 'Doa yang Ditukar' tidak tulus.

        "Ya itu maafnya setengah-setengah. Tinggal minta maaf saja keseluruhan tanpa embel-embel apapun. Minta maaf kok sepertinya ada hitungan politiknya," ujarnya di Jakarta, Senin(18/2/2019).

        Baca Juga: 'Kutuk' Kades Jika Tak Pilih Jokowi, Kubu 01 Bilang....

        Ia menambahkan, tidak ada pemaksaan ulang doa kepada Mbah Moen. Saat itu Mbah Moen juga mengakui sendiri telah ada salah ucap karena faktor usia.

        "Bahkan, Gus Majid Kamil putra Mbah Moen sudah menjelaskan bahwa yang disampaikan Gus Rommy (Ketum PPP Romahurmuziy) benar 100%. Bahwa dalam kalimat utuh bahasa Arab ada kata hadza rois (presiden ini), marrotan tsaniyah (untuk yang kedua kalinnya). Nah, yang kedua kali kan Jokowi. Mbah moen sendiri sudah mengakui bahwa ada kesalahan ucap karena faktor usia," jelasnya.

        Baca Juga: Fadli Zon Tak Seharusnya Minta Maaf ke Mbah Moen, Kenapa?

        Menurutnya, masalah yang dilakukan Fadli Zon bisa menjadi pelajaran dalam berbicara. "Kalau kemudian Fadli Zon masih merasa belum bersalah dengan puisinya ya itu hak dia. Tapi dari kasus ini menjadi pelajaran bagi Fadli Zon untuk lebih berhati-hati dalam bicara," katanya.

        Sebelumnya, Fadli Zon kembali menegaskan, dirinya tidak menyasar KH Maimun Zubair (Mbah Moen) dengan puisi 'Doa yang Ditukar'. Fadli meminta maaf kepada Mbah Moen karena puisinya menurutnya telah disalahartikan dan menimbulkan ketidaknyamanan.

        "Puisi saya, 'Doa yang Ditukar', hingga hari ini terus digoreng oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menyebarkan fitnah dan memanipulasi informasi. Saya difitnah sebagai telah menyerang KH Maimoen Zubair melalui puisi tersebut. Tuduhan tersebut sangat tidak masuk akal, mengingat saya sangat menghormati KH Maimoen Zubair dan keluarganya," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: