PT Angkasa Pura I (Persero) mulai mengerjakan proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar bersamaan dengan diserahkannya surat perintah kerja kepada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika sebagai mitra kontraktor.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menjelaskan, proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin yang dilakukan Wika, yaitu perluasan terminal penumpang domestik eksisting ke sisi selatan, gedung parkir, dan akses jalan utama terminal di mana beberapa pekerjaan ini masuk dalam pengembangan tahap I paket I, sesuai masterplan pengembangan bandara tersebut.
Proyek pengembangan yang dilakukan mitra kontraktor Wika ini dimulai sejak diberikannnya surat perintah kerja pada 15 Februari 2019 dengan target selesai pada April 2021.
Pada proyek pengembangan ini, terminal eksisting akan diperluas dari yang saat ini hanya 51.815 meter persegi dengan kapasitas 7 juta penumpang per tahun menjadi 144.480 meter persegi dengan kapasitas 15,5 juta penumpang per tahun.
Proyek pengembangan tahap I Bandara Sultan Hasanuddin Makassar terdiri dari dua paket pekerjaan, yaitu paket 1 yang terdiri dari pekerjaan revitalisasi terminal eksisting, perluasan terminal eksisting sisi selatan, gedung parkir, akses jalan utama terminal, dan paket 2 terdiri dari pekerjaan pembangunan apron selatan dan apron timur beserta infrastruktur penunjang.
Baca Juga: Jurus Baru AirNav Buat Pendaratan di Bandara Hasanuddin Lebih Presisi
Baca Juga: Januari 2019, Angkasa Pura I Siap Kelola Bandara Sentani
Pengembangan paket 1 dikerjakan Wika dengan nilai Rp2,6 triliun. Sedangkan mitra kontraktor pengembangan paket 2 dengan nilai proyek sebesar Rp 464,2 miliar ini masih dalam proses penetapan, nantinya kapasitas apron akan bertambah menjadi 37 parking stand dari jumlah saat ini 34 parking stand.
"Lack of capacity merupakan masalah utama hampir di seluruh bandara Angkasa Pura I, termasuk Bandara Sultan Hasanuddin. Kapasitas ideal terminal bandara ini hanya menampung 7 juta penumpang per tahun. Sementara pada 2018, trafik penumpang bandara mencapai 13,5 juta," jelas Faik Fahmi, (20/2/2019).
Pengembangan bandara-bandara Angkasa Pura I merupakan wujud komitmen perusahaan mendukung pengembangan konektivitas udara dan wilayah, khususnya di wilayah Tengah dan Timur Indonesia yang belum dikembangkan secara optimal.?
Selain itu, pengembangan dimaksudnya untuk meningkatkan layanan dengan mengutamakan standar keselamatan dan kemanan penerbangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti