Juru kampanye Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Budiman Sudjatmiko menantang Capres Prabowo Subianto untuk membongkar tudingan kebohongan Capres petahana Jokowi. Hal ini dikatakan terkait desakan kubu Prabowo yang meminta Jokowi meminta maaf terkait salah mengutip data dalam debat.
Menurutnya, debat capres merupakan ajang adu gagasan dan bukan soal hukum atau kultur meminta maaf.
"Kalau salah, bongkar dalam debat berikutnya. Selesaikan di debat berikutnya," ujarnya, Kamis (21/2/2019).
Lanjutnya, ia menuturkan bahwa Jokowi tidak salah menyampaikan data soal kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sambungnya, ia menyatakan Jokowi menyampaikan fakta. Sebab, selama menjabat, tidak ada masalah penerbangan dan gangguan berkendara di Riau.
Baca Juga: Jika Tidak Minta Maaf, Dia Kita Polisikan, Fadli Zon?
Selain itu, soal data titik api ia mengakui tetap ada, namun titik api berbeda dengan kebakaran.
"Bedakan antara kebakaran dengan titik api. Titik api itu memang tradisi dari dulu, sudah ada di mana-mana. Misal, orang bakar semak-semak. Tapi itu tidak menimbulkan penyebaran secara masif sehingga menimbulkan, kalau bahasa sunda Kahuruan atau api yang menyebar," jelasnya.
Lebih lanjut, dalam konteks korban konflik agraria, ia menegaskan selama pembangunan infrastruktur di era Jokowi, tidak pernah terjadi konflik yang menelan korban.
Baca Juga: Dia Harus Minta Maaf sama Prabowo
"Ketika pembangunan infrastruktur itu tidak ada korban. Bahwa masih ada korban-korban di luar infrastruktur, iya," tegasnya.
Menurutnya, terkait desakan permintaan maaf dari Jokowi merupakan cara BPN menutupi kekecewaanya terhadap Prabowo yang gagal unggul dalam debat kedua.??
"Jadi strikernya tidak jadi penyerang, malah jadi bek, mundur bertahan. Bahkan malah ikut melakukan gol bunuh diri," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil