Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menegaskan bahwa dalam debat Pilpres masing-masing calon presiden dan wakil presiden harus menyajikan data yang benar.
"Kalau tidak tahu, calon lebih baik bilang tidak tahu. Atau katakan saja mohon maaf, "datanya kalau enggak salah segini", agar tidak salah-salah banget," katanya di Jakarta, Selasa (26/2/2019).
Lanjutnya, ia mengatakan bahwa masyarakat saat menonton debat menginginkan pencerahan dari para calon pemimpinnya. "Siapa pun presidennya, yang diharapkan adalah perkataan yang jujur," tegasnya.
Baca Juga: Salah Data Soal Karhutla Bukan Berarti Jokowi Berbohong Kan
Sebelumnya, dalam debat kedua Pilpes, Minggu (17/2) lalu, Capres petahana Joko Widodo mengatakan dalam tiga tahun terakhir kebakaran hutan tidak lagi terjadi. Namun pada kenyataannya, pada tahun 2018 saja ada 4.666,39 hektare hutan dan lahan terbakar.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengklaim selama pemerintahannya tidak ada lagi konflik pembebasan lahan akibat proyek infrastruktur. Namun, berdasarkan data dari Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), sejak tahun 2015 hingga 2017, konflik agraria terus meningkat.
Baca Juga: Siapa Sih yang Suplai Data Bodong ke Jokowi? Mana Orangnya?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil