Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sentimen Positif Dorong Aliran Modal Masuk ke Indonesia

        Sentimen Positif Dorong Aliran Modal Masuk ke Indonesia Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai sejumlah sentimen positif mendorong penguatan pasar keuangan dan aliran modal masuk ke emerging market termasuk Indonesia.

        "Kebijakan the Fed diperkirakan akan semakin akomodatif, terlihat dari pernyataan-pernyataan pejabat the Fed yang cenderung dovish. Hal ini menguatkan ekspektasi pasar bahwa the Fed belum akan meningkatkan suku bunga kebijakannya," ujar Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK, Anto Prabowo di Jakarta, Kamis (28/2/2019).

        Baca Juga: OJK: Stabilitas Sektor Keuangan Terjaga di Awal Tahun

        Di samping itu, sentimen positif juga berasal dari turunnya tensi perang dagang seiring berlangsungnya perundingan dagang AS dan Tiongkok. Sejalan dengan hal tersebut, masuknya investasi portofolio ke pasar keuangan domestik mendorong surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal terakhir tahun 2018.

        Sementara itu, rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 sebesar 5,17% yoy, tertinggi dalam lima tahun terakhir, meningkatkan keyakinan investor bahwa permintaan (demand) akan semakin solid, diikuti dengan penguatan sektor produksi ke depan.

        "Sejalan dengan sentimen positif di atas, nilai tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di Bulan Januari 2019," katanya.

        Tercatat, Nilai tukar Rupiah menguat sebesar 2,9% mtm. Sementara, IHSG meningkat sebesar 5,5% mtm dengan investor nonresiden membukukan net buy sebesar Rp13,8 triliun. Secara sektoral, kontributor terbesar kenaikan IHSG berasal dari sektor keuangan, infrastruktur, dan barang konsumsi.

        "Sentimen positif tersebut juga mempengaruhi relatif stabilnya yield di pasar SBN dan net buy investor nonresiden sebesar Rp16,7 triliun," paparnya.

        Baca Juga: OJK Tekankan Pentingnya E-KYC Bagi Industri Keuangan

        Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing (capital inflow) yang masuk ke dalam portofolio Indonesia hingga 21 Februari 2019 sebesar Rp45,9 triliun (year to date).

        Dari total tersebut, modal asing yang masuk ke portofolio Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp33,9 triliun, sementara yang masuk ke pasar saham Rp11,3 triliun dan yang masuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) masih sama yaitu Rp1,1 triliun.

        Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, capaian ini lebih besar dari keseluruhan modal asing pada tahun 2018 yang hanya sebanyak Rp13,9 triliun.

        "Inflow sampai dengan 21 Februari 2019 yang sebesar Rp45,9 triliun ini sudah lebih besar dengan keseluruhan inflow pada tahun 2018. seluruh tahun 2018 keseluruhannya untuk 1 tahun itu total inflownya adalah Rp13,9 triliun, terutama pada SBN Rp20,1 triliun, sementara sahamnya tahun lalu terjadi outflow Rp6,5 triliun," kata Perry.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: