Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, bersama industri tekstil dan pakaian, industri alas kaki pun dipersiapkan untuk memasuki era industri 4.0 agar lebih berdaya saing global dan ekspornya naik. PT KMK Global Sports?menjadi salah satu model yang menerapkan future of productin.
Airlangga optimistis akan terjadi peningkatan ekspor produk alas kaki nasional sampai US$6,5 miliar pada tahun ini, dan dalam empat tahun ke depan akan menjadi US$10 miliar.
"Apalagi Indonesia sudah tanda tangani CEPA dengan Australia dan European Free Trade Association (EFTA). Ini menjadi potensi untuk memperluas pasar ekspor bagi produk manufaktur kita," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3/2019).
Airlangga menegaskan, pemerintah terus berupaya melakukan kebijakan strategis untuk mendorong industri alas kaki di Indonesia semakin meningkatkan kapasitas produksinya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menjadi substitusi impor atau mengisi pasar ekspor.
"Oleh karena itu, guna lebih menggenjot daya saing industri alas kaki nasional, pemerintah siap memberikan berbagai kemudahan, antara lain kemudahan akses terhadap bahan baku, peningkatan kompetensi SDM melalui pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dan industri, serta implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 dalam menyongsong revolusi industri 4.0," paparnya.
Baca Juga: Indonesia Ekspor Alas Kaki ke Australia Pakai Merek Ardiles
CEO PT KMK Global Sports, CK Song menyampaikan, hingga saat ini perusahaan tersebut telah menyerap tenaga kerja 15.655 orang. Perusahaan yang memiliki 30 lini produksi ini mampu menghasilkan hingga 1,2 juta pasang sepatu olahraga merek Nike dan 300 ribu pasang sepatu Converse setiap bulan. Seluruh produk diekspor ke berbagai negara. Produksinya terus meningkat, pada 2017 mencapai 18,7 juta pasang atau setara dengan US$234,3 juta.
"Selama lebih dari 25 tahun melalui 11 perusahaan yang antara lain berlokasi di Serang, Tangerang, Jakarta, Sukabumi, dan Salatiga, kami berkomitmen untuk terus melakukan investasi di Indonesia," tuturnya.
Menurut Song, PT KMK Global Sports serta seluruh investasi Pou Chen Group di Indonesia turut andil meningkatkan kinerja industri alas kaki di dalam negeri dengan memproduksi sebanyak 120 juta pasang sepatu per tahun atau 11,08% dari total produksi sepatu nasional.
"Secara total, kami mempekerjakan 150.000 orang atau 18,3% dari total tenaga kerja di industri alas kaki serta berkontribusi terhadap ekspor dengan nilai US$1,35 miliar atau 26,42% dari ekspor alas kaki nasional," sebutnya.?
Sementara itu, Presiden Direktur Nike Indonesia Joe Warren menyatakan, pihaknya ingin terus memacu kapasitas perusahaan alas kaki di Indonesia yang memproduksi sepatu Nike. Hal ini guna memenuhi pasar ekspor yang terus meningkat.
"Kami mengapresiasi beberapa perusahaan yang sudah sangat maju dan inovatif seperti KMK, yang tercermin pada proses produksi mesin dan manajemen kepemimpinannya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas ditandatanganinya perjanjian kerja sama seperti dengan Australia, dan kami berharap kerja sama tersebut bisa dikembangkan dengan Uni Eropa," tandasnya.
Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko meyakini industri alas kaki di Indonesia akan semakin tumbuh dan berdaya saing. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam penciptaan iklim investasi yang kondusif dan penerapan industri 4.0.
"Industri sepatu sangat cocok dikembangkan di Indonesia dan akan terus menjadi sektor andalan masa depan. Kami melihat ekspor akan meningkat tahun ini seiring investasi tambahan yang masuk ke Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga: Sambut Industri 4.0, Ini Loh Langkah Kemenristekdikti Persiapkan Diri
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: