Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Fintech Sektor Perikanan Ini Klaim Punya 3 Keunikan

        Fintech Sektor Perikanan Ini Klaim Punya 3 Keunikan Kredit Foto: DanaLaut
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan teknologi finansial atau fintech kini semakin menjamur. Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) pada 2018 mencatat terdapat lebih dari 230 perusahaan fintech yang beroperasi di Indonesia. Fintech yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Februari 2019 mencapai 99 perusahaan.

        Terkait dengan nilai total transaksi, Aftech mencatat di pertengahan 2018 pembayaran digital oleh fintech Indonesia mencapai US$21 juta atau sekitar Rp300 miliar. Angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan terus bertambahnya masyarakat yang terhubung dengan layanan fintech.

        Salah satu layanan dalam fintech yang sering digunakan adalah pinjaman (peer-to-peer lending/P2P). Direktur Pengaturan, Perizinan dan Pengawasan Financial Technology OJK Hendrikus Passagi menyatakan bahwa sekitar 3 juta penduduk di seluruh Indonesia telah menggunakan fintech P2P dan tercatat layanan ini sudah melakukan sekitar 9 juta transaksi.

        P2P sendiri identik dengan layanan kredit daring untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, meski sebenarnya terdapat jenis P2P bagi permodalan usaha masyarakat. Model yang kedua ini bertujuan mendukung rintisan atau pengembangan usaha yang biasanya belum terjangkau oleh layanan perbankan. Salah satu P2P yang bergerak di permodalan usaha adalah DanaLaut. Selain fokus pada modal usaha, setidaknya terdapat tiga hal yang membedakan DanaLaut dengan perusahaan P2P lain.

        Baca Juga: DanaLaut Siap Fasilitasi Pembiayaan UKM Kelautan Rp50 Miliar

        "Pertama, DanaLaut merupakan perusahaan P2P yang berfokus pada usaha kelautan di Indonesia. Petani rumput laut, petani garam, industri produk turunan rumput laut, industri olahan (miniplant), dan tambak merupakan lima sektor yang dapat difasilitasi oleh DanaLaut," tulis Assed Lussak, Head of Marketing Communication DanaLaut dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Dengan fokus meningkatkan kesejahteraan bersama melalui inklusi keuangan dalam ekonomi berbasis kelautan serta didukung oleh pengalaman di industri serta tenaga ahli di bidangnya, DanaLaut memulai pembiayaan di industri rumput laut, kemudian memperluasnya ke industri garam Indonesia. Spesialisasi di industri rumput laut dan garam menjadikan DanaLaut berbeda dibandingkan dengan perusahaan lain yang serupa.

        DanaLaut pun tidak hanya melakukan pembiayaan pada satu titik bisnis. Membangun industri secara berkelanjutan dengan menghubungkan antara pelaku industri pada sektor kelautan, menjadi fokus jangka panjang DanaLaut. Hal ini bertujuan agar seluruh pemangku kepentingan mendapat manfaat secara bersama. Dengan membangun jaringan industri yang baik, DanaLaut sekaligus dapat menjaga kualitas kredit pembiayaan dari dana yang disalurkan. Inilah hal kedua yang menjadi pembeda DanaLaut, yakni menjaga kontinuitas bisnis bersamaan dengan perwujudan misi mengembangkan seluruh ekosistem.

        Selain itu, DanaLaut berkomitmen untuk berkembang bersama dengan mitra peminjam. Komitmen ini diwujudkan dengan melakukan pertemuan rutin mingguan dan memberikan pelatihan mengenai pengelolaan modal yang diterima agar modal usaha memberikan hasil optimum bagi para mitra.

        "Poin unik ketiga, DanaLaut tidak hanya memberikan pendanaan, tetapi juga melakukan upgrading terhadap mitra-mitra tadi sehingga selain menawarkan keuntungan dan keamanan pada peminjam, DanaLaut sekaligus meningkatkan kapabilitas dan kesejahteraan mitra yang tentunya sejalan dengan cita-cita akan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: