Indonesia dengan populasi terbesar ke empat di dunia setelah China, India, dan Amerika, memiliki potensi pasar yang besar dalam bidang bisnis apa pun. Salah satunya, bidang logistik yang didorong oleh meledaknya bisnis ritel dan e-commerce yang diprediksi masih akan meningkat pada tahun-tahun mendatang.
Namun, kondisi geografis yang kompleks di Indonesia memberikan tantangan tersendiri dalam sebuah bisnis logistik. Kabar baiknya, Pemerintah Indonesia telah berinvestasi di bidang infrastruktur, yang membantu menyelesaikan masalah logistik. Hasilnya, Logistics Performance Index Indonesia meningkat dari posisi 63 menjadi posisi 46 dari 168 negara.
Baca Juga: DHL Express Bangun Service Center Baru
Srivastava, Managing Director DHL Supply Chain di Indonesia, kepada Warta Ekonomi baru-baru ini mengatakan, tantangan tersebut tidak menyurutkan semangat DHL Supply Chain (DSC), penyedia solusi logistik untuk menggarap bisnis logistik di Indonesia. Menurutnya, peran logistik di era digital saat ini lebih dari sekadar urusan pergudangan dan perpindahan barang. Namun, memberikan penguatan value propositions dan supply chain bagi pelaku bisnis lainnya di Indonesia.
Untuk menjaga performanya, DSC terus berinovasi agar seluruh rantai pasok tetap berjalan lancar. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah menguatkan peran logistik 4.0 dengan memfokuskan DSC pada nilai tambah yang inovatif dan layanan manajemen yang prima, dan terintegrasi dengan fulfillment dan distribusi tradisional.
Baca Juga: Mulai dari Logistik Hingga Keamanan, Ini Manfaat Blockchain di Pelabuhan
"Dengan begitu, bisnis pelanggan kami akan semakin meningkat," jelas Srivastava, yang baru menjabat sebagai Managing Director DSC pada Februari 2019 ini.
Srivastava sebelumnya menjabat sebagai Vice President of Business Development and Solutions DSC, bertanggung jawab mendorong pertumbuhan bisnis di Indonesia. Selama 13 tahun, dia juga telah berpengalaman di berbagai negara lintas divisi di DHL, termasuk menjadi bagian dari tim konsultasi in house DHL selama 15 tahun.
"Saat ini di era digital, industri logistik telah berevolusi menjadi sebuah tren yang besar. Sementara status quo industri logistik menjadi tantangan tersendiri agar tetap adaptif dengan perubahan teknologi," imbuh Srivastava.
Selain itu, pada tahun ini, DSC Indonesia akan memperluas layanan ke sektor fesyen dan farmasi. Target lainnya adalah membangun pusat distribusi besar baru seluas 67.000 meter persegi di Cikarang, Jawa Barat. Bangunan tersebut menjadi bagian dari pipeline fase pertama managing director, yang ditargetkan?tahap pertama akan beroperasi pada Juli 2019.
Baca Juga: Antar Jemput Barang Melalui Ojol Jadi Masalah untuk Industri Logistik? Ini Kata JNE...
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: