Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Prabowo-Sandi Kalah Survei, Jawaban Fadli Bikin 'Nyesek'

        Prabowo-Sandi Kalah Survei, Jawaban Fadli Bikin 'Nyesek' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, mengingatkan perlunya membedah hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei, dimana menempatkan pasangan Jokowi-Ma'ruf lebih unggul dari Prabowo-Sandi. Menurut Fadli terutama terkait metodologi yang digunakan.

        "Metodologi ini sudah kuno, dengan begitu melimpah ruahnya informasi yang luar biasa, tidak ada lagi dominasi informasi," ujarnya di Jakarta, Selasa (26/3/2019).

        Baca Juga: Bela Prabowo, Fadli Zon Juga Sebut Pembangunan Indonesia Timur Terbelakang, Katanya...

        Waketum Partai Gerindra ini memaparkan sosial media kini bisa menjadi informasi alternatif yang luar biasa dengan kecepatannya. Contoh, ketika pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016 silam. Kala itu, Donald Trump diprediksi kalah oleh hampir semua lembaga survei.

        "Bahkan New York Times mengatakan Hillary Clinton menang 85%, Donald Trump hanya dikasih 15%, ternyata Donald Trump yang menang," katanya.

        Baca Juga: Fadli Zon Tak Langsung Percaya dengan Lembaga Survei...

        Situasi serupa juga terjadi ketika di Pilgub DKI Jakarta, sejumlah hasil survei menempatkan kandidat petahana sebagai pemenang. Namun saat pencoblosan, petahana justru tumbang. Hal lain yang juga patut dikritisi ialah peran lembaga survei yang mestinya independen dan transparan, justru tak tergambarkan di Indonesia.

        Bahkan, Fadli menilai lembaga survei terkesan menjadi alat kampanye. Menurutnya, lembaga survei dan lembaga konsunsultan politik dalah dua hal yang berbeda.

        "Kalau lembaga survei berhimpit dengan konsultan politik maka akan ada conflict of interest , dia akan menjadikan survei itu sebagai alat propaganda, alat kampanye dari yang membayar dia sebagai konsultan politik," tutupnya.

        Partner Sindikasi Konten: Sindonews

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: