Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Garuda Masih Percaya Boeing, Tapi....

        Garuda Masih Percaya Boeing, Tapi.... Kredit Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara, mengatakan pihaknya masih mempercayai brand Boeing yang telah mengakui terjadi kegagalan sistem sehinggajatuhnya pesawat Lion Air di perairan Karawang, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Bahkan tidak membatalkan pesanan pesawat. Namun meminta menukar pesanan dengan tipe lain, selain Boeing 737 MAX 8.

        "Untuk produk apa yang akan kami tukar masih belum di putuskan, 797 adalah narrow body terbaru yang akan Boeing produksi, itu adalah satu opsi kami," ujarnya di Jakarta, Sabtu (6/4/2019).

        Baca Juga: Boeing Akui Ada Kerusakan Sistem di Seri 737 MAX 8

        Ia menambahkan, pihaknya akan bertemu dengan John Bruns selaku head of sales Asia Pacific Boeing pada Rabu (10/4/2019) di Beijing. Membahas negosiasi pembatalan Boeing 737 MAX 8 yang akan diganti dengan produk lain.

        Meski ada masalah pada produk Boeing terbaru, Ari menjelaskan, tidak memungkinkan untuk meminta pesawat tipe lama 737 NG, sebab pihak Boeing tak lagi memproduksinya.

        Terkait masalah MAX 8, Garuda juga enggan untuk membahas. Pasalnya mereka mendapat undangan Boeing. Mereka mengajak beberapa maskapai di kawasan regional Asia untuk mendengarkan technical update mengenai MCAS Software Enhancement pada Jumat (12/4/2019) di Singapura.

        Baca Juga: Terancam, Boeing Pangkas Produksi Bulanan

        "Garuda Indonesia juga diundang, namun kami tidak mengirimkan perwakilan mengingat kami harus menjaga kepercayaan penumpang kami dan juga menghormati para keluarga yang di tinggalkan akibat dari kecelakaan JT610, yang mana mereka semua sudah hilang kepercayaannya pada produk MAX 8," terangnya.

        Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Boeing Co, Dennis Muilenburg, meminta maaf kepada keluarga korban atas kecelakaan fatal yang menimpa Ethiopian Airlines dan Lion Air. Ia berjanji akan segera merilis piranti lunak (software) untuk sistem manuver pesawat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: