Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wah, Luhut 'Geram': Itu Fitnah

        Wah, Luhut 'Geram': Itu Fitnah Kredit Foto: Kemenko Maritim
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku geram dengan fitnah yang menyebut pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla bakal menjual salah satu wilayah di Indonesia, yaitu Bogor kepada China.

        Luhut menegaskan, pemerintahan tidak pernah menjual satu pun wilayah Indonesia kepada pihak asing.

        "Itu tidak benar bahwa Bogor dijual kepada China. Itu fitnah. Dan saya ingin meluruskan disini bahwa tidak benar China akan mendikte Indonesia, tidak benar China masuk di semua proyek di Indonesia. Itu semua hoaks," ujarnya di Jakarta, Kamis (11/4/2019).

        Baca Juga: Kasus Dugaan Politik Uang Luhut Pandjaitan, Bawaslu: Luhut Bisa Dipanggil

        Ia menambahkan, meski China adalah negara investor terbesar di Indonesia, bukan berarti pemerintah menjual wilayah Indonesia kepada China atau pihak asing lainnya.

        "Investasi China memang besar tapi itu untuk proyek dan juga bukan semua proyek, bukan juga ke pemerintah. Investasi itu lumrah, dilakukan banyak negara dan itu bagus. Tapi bukan dijual," jelasnya.

        Baca Juga: Ibu Pertiwi Diperkosa? Diperkosa Dia Kali, Luhut Nyindir Prabowo?

        Menurut Luhut, Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah, dimana pihaknya bersama dengan Kementerian dan Lembaga Negara akan menjaga dan melindungi wilayah Indonesia. Terkait fitnah tersebut, pihaknya tidak perlu marah-marah mengomentari itu, namun menyerahkan kepada hukum.

        Sebelumnya, terdapat hoaks bahwa pemerintah Indonesia akan menawarkan 28 proyek senilai Rp1.295,8 triliun kepada pemerintah China. Dari penawaran itu, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor merupakan salah satu dari 28 proyek yang akan dijual sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) Indonesia-China.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: