Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peringatan Keras Luhut: Ada Tokoh Senior yang Memanas-manasi Prabowo

        Peringatan Keras Luhut: Ada Tokoh Senior yang Memanas-manasi Prabowo Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberi peringatan keras kepada para tokoh senior di lingkaran Prabowo Subianto agar tidak memberikan informasi yang tak jelas kepada Capres 02 tersebut.

        Meski demikian, Luhut tak menyebut siapa sesungguhnya tokoh 'senior' yang ia maksud.

        Baca Juga: Amien Rais Hasut People Power, Hasto: 4 Anaknya Kan Nyaleg

        "Melalui tulisan ini saya juga ingin menitipkan pesan kepada para senior untuk tidak perlu memanas-manasi dengan memberikan informasi yang tidak jelas kepada Pak Prabowo. Biarkanlah Beliau mendapat informasi yang berimbang sehingga bisa membuat keputusan dengan input data yang benar," kata Luhut di akun resmi facebooknya.

        Luhut mengaku sudah lama mengenal Prabowo sejak berkarir di militer dan paham betul karakter dari anak begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo itu. Diketahui, baik Luhut dan Prabowo adalah dua prajurit dengan prestasi yang sama-sama moncer di Korps Baret Merah alias Kopassus. Bedanya Luhut mengakhiri karir dengan meraih pangkat Jenderal penuh, sementara Prabowo hanya mentok?sebagai Letnan Jenderal.

        "Karena Pak Prabowo yang saya kenal adalah seorang yang sangat konsisten dan betul-betul rasional dalam berpikir, yang juga penuh dengan idealisme, penuh dengan jiwa patriot, penuh dengan keinginan berbuat yang terbaik untuk negeri ini. Saya tidak yakin bahwa Pak Prabowo akan merusak demokrasi kita. Beliau bukan tipe orang seperti itu. Saya kira itulah Prabowo yang saya kenal selama bertahun-tahun ini," timpalnya.

        Mantan Menko Polhukam itu juga meminta agar lingkaran Prabowo tak memberikan informasi yang sesat sehingga dapat mengotori rekam jejak Prabowo.

        "Tidak elok kalau kita membohongi atasan dengan informasi yang salah. Jika atasan kemudian membuat keputusan yang salah, hal ini akan menjadi catatan yang tidak baik dalam perjalanan hidupnya. Apalagi dengan adanya digital track sekarang, sampai kapanpun catatan itu tidak akan bisa terhapus," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ferry Hidayat
        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: