Dalam tiga dasawarsa terakhir, ekonomi dan keuangan?syariah?berkembang pesat secara global maupun nasional. Data The State of the Global Islamic Economy Report 2018-2019 menunjukkan besaran pengeluaran makanan dan gaya hidup halal dunia di 2017 mencapai US$2,1 triliun dan diperkirakan akan terus tumbuh mencapai US$3 triliun di 2023.
Faktor utama pertumbuhan tersebut adalah peningkatan jumlah penduduk muslim dunia yang mencapai 1,84 miliar jiwa di 2017 dan akan terus meningkat hingga 27,5% dari total populasi dunia di 2023. Peningkatan ini berdampak pada permintaan produk dan jasa halal yang terdiri dari makanan halal, pariwisata halal, fesyen muslim, rekreasi dan halal travel, serta farmasi dan kosmetik halal.
Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, yang juga Sekretaris Dewan Pengarah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan untuk menyusun Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 guna menjawab tantangan tersebut.
Baca Juga: Upaya Indonesia Pertahankan Gelar Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia
MEKSI yang telah dibahas dalam Rapat Pleno KNKS pada 5 Februari 2018 lalu itu sekaligus menjadi peta jalan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia sehingga dapat mendukung pengembangan ekonomi nasional.
MEKSI 2019-2024 akan diluncurkan pada 14 Mei 2019 dengan empat rekomendasi strategi utama, yaitu:
(1) Penguatan rantai nilai halal dengan fokus pada sektor atau klaster yang dinilai potensial dan berdaya saing tinggi.
(2) Penguatan sektor keuangan syariah dengan rencana induk yang sudah dituangkan dalam Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI) dan disempurnakan dalam rencana induk ini.
(3) Penguatan UMKM sebagai penggerak utama rantai nilai halal.
(4) Pemanfaatan dan penguatan platform ekonomi digital di perdagangan (e-commerce) dan keuangan (teknologi finansial) sehingga dapat mendorong dan mengakselerasi pencapaian strategi lainnya.
"Target ekonomi syariah pada tataran domestik mencakup peningkatan skala usaha, kemandirian, dan kesejahteraan.?Sementara pada tataran internasional, Indonesia akan menetapkan target berupa peningkatan peringkat Global Islamic Economy Indicator (GIEI)," tandas Bambang.
Baca Juga: Orang Indonesia Belanjakan US$40 Miliar untuk Industri Halal
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: