PT Adaro Energy Tbk berhasil membukukan laba inti sebesar US$166 juta pada kuartal I 2019. Angka itu tumbuh 52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dalam periode yang sama, perusahaan juga mencatatkan EBITDA operasional sebesar US$323 juta atau naik 19% dari tahun lalu.
Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir mengatakan, pencapaian operasional dan keuangan yang solid pada kuartal I 2019 mencerminkan model bisnis terintegrasi yang kokoh serta keunggulan operasional perseroan.
"Kami berhasil mencatat hasil yang lebih baik dengan dukungan operasi yang solid dan model bisnis yang kokoh," kata dia di Jakarta, Selasa (30/4/2019).
Garibaldi menambahkan, perseroan pada kuartal I tahun ini juga menyetor royalti kepada Pemerintah Indonesia sebesar US$92 juta. Angka itu naik 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Asik, Pemegang Saham Adaro Dapat Dividen Rp33,99 per Saham
"Hal didukung karena pendapatan usaha juga lebih tinggi. Sehingga Ardaro juga membukukan pajak penghasilan badan sebesar US$86 juta pada kuartal pertama ini," tambahnya.
Sementara itu, realisasi belanja modal perusahaan pada kuartal pertama 2019 tercatat sebesar US$106 juta atau tumbuh 28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Garibaldi menjelaskan, belanja modal ini sebagian besar digunakan untuk pembelian dan penggantian alat berat, pengembangan AMC, dan kegiatan pemeliharaan rutin di sepanjang rantai pasokan batu bara.
"Kami masih berada di posisi untuk memenuhi panduan belanja modal pada kisaran US$450?US$600 juta untuk 2019 karena tetap mempertahankan rencana belanja modal untuk waktu yang tersisa pada tahun ini," ujarnya.
Baca Juga: Adaro Rampungkan Proses Akuisisi Tambang Batubara Kestrel
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: