Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Yang Muda, yang Berkarya, Mengenal Sosok Puteri Komarudin: Milenial yang Siap Berantas Rentenir

        Yang Muda, yang Berkarya, Mengenal Sosok Puteri Komarudin: Milenial yang Siap Berantas Rentenir Kredit Foto: Dokumentasi Puteri Komarudin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Usianya baru menginjak 25 tahun, masih terbilang sangat muda untuk duduk di posisi sebagai anggota DPR RI. Sebuah jabatan yang prestisius yang diperebutkan oleh banyak orang. Dia adalah Puteri Komarudin, anak politisi senior Golkar, Ade Komarudin atau akrab disapa Kang Akom.

        Baca Juga: Pengungkap Skandal Mafia Bola Lolos ke Senayan

        Seperti pepatah lama "buah jatuh tak jauh dari pohonnya", analogi itu tepat menjadi gambaran kalau bakat dan potensi anak menurun dari orang tuanya.

        Berawal dari bakat alam yang diturunkan oleh ayahnya, Puteri sejak remaja sudah belajar dan mengikuti kiprah politik ayahnya. Akom, memang sudah punya bakat memimpin sejak muda. Saat masih menjadi mahasiswa di UIN Jakarta, ia jadi Ketua PB HMI, organisasi yang dikenal banyak melahirkan pemimpin di Republik ini.

        Akom adalah politisi ulung dan organisitoris sejati dengan sederet jabatan strategis, mulai dari Sekretaris Fraksi dan Ketua Fraksi Golkar, hingga puncaknya sempat menjadi Ketua DPR RI.

        Dari usia belia, Puteri belajar politik dan berorganisasi langsung dari ayahnya. Mula-mula hanya sekadar "nguping" diskusi politik di rumah antara ayahnya dan para sekondannya. Berlanjut, sang ayah turun langsung menjadi mentor politik bagi Puteri.

        Terjun di politik, tentu saja bukan barang baru buatnya. Dididik dari tradisi intelektual dan aktivisme, Putri seperti tak sungkan tampil di forum-forum publik baik dalam dan luar negeri. Sejak memutuskan berkuliah di University of Melbourne, ia sudah aktif di PPI Australia dan sudah bergiat di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

        Di kampus yang masuk jajaran "Ivy League" nya Australia itu, Putri sudah belajar menyiapkan diri menjadi pemimpin. Selepas lulus kuliah, ia sempat bekerja di Otoritas Jasa Keungan. Disini ia banyak belajar tentang produk dan jasa keungan agar bisa di akses oleh kalangan rakyat kecil.

        Kepekaan dan visi melibatkan diri di masyarakat, membuat Putri tak gentar bertarung memperebutkan kursi menjadi wakil rakyat di DPR. Dan di Pemilihan Legislatif 2019, Putri mencoba peruntungan menjadi caleg Partai Golkar di Dapil Jawa Barat VII (Purwakarta, Karawang, Kabupaten Bekasi). Di dapil ini, ia bersaing dengan politikus kawakan macam mantan Bupati Purwakarta dan mantan Cawagub Jabar Dedi Mulyadi.

        Berdasarkan hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan sejauh ini, suara Puteri sudah bisa dibilang relatif aman untuk melenggang ke Senayan. Ia kini sudah mengantongi 70 ribu suara. Dia berharap agar nantinya bisa di tempatkan di Komisi XI DPR yang membidangi masalah keuangan dan perbankan.

        Lalu apa visinya?

        "Di Dapil aku permasalahan yang seragam adalah maraknya "Bank Emok", rentenir dan lintah darat yang berkedok sebagai bank yang menyasar kepada ibu-ibu dengan bunga pinjaman sangat tinggi, bisa mencapai 30 persen pertahun," kata Puteri kepada Warta Ekonomi.

        Ia menegaskan terjeratnya ibu-ibu di dapilnya karena keterbatasan akses informasi mengenai jasa keuangan dan akses permodalan.

        "OJK sudah berperan sangat baik mengedukasi masyarakat tentang bahaya rentenir. Namun memang dengan demografi dan luasnya Indonesia tentu bukan hal yang mudah sehingga kedepannya memang harus lebih ditingkatkan lagi, terutama didaerah pedesaan dimana "Bank Emok" seperti menjadi satu-satunya pilihan untuk permodalan karena ketidaktahuan masyarakat tentang produk perbankan," pungkasnya.

        Sementara itu, ketika ditanya tentang visi politik milenial, ia dengan percaya diri menyebut slogan "yang muda, yang berkarya".

        "Kaum muda sekarang harus menjadi generasi yang relevan. Peka terhadap arus perubahan agar kompatibel dengan zaman. Keep up? with the change," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ferry Hidayat
        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: