Industri kacamata di Indonesia terus meningkat. Melalui investasi, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan produktivitas dan kualitasnya.
Hal itu dilakukan agar industri dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor.
?Potensi industri kacamata di Indonesia masih sangat besar. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mendorong agar lebih bisa tumbuh dan berkembang lagi,? kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Gati Wibawaningsih di Jakarta.
Baca Juga: Ekspor Melemah, Neraca Perdagangan April Kembali Defisit
Gati menyatakan, pihaknya bakal fokus menggenjot investasi dan ekspansi di sektor industri kacamata. Sehingga dapat memberikan efek berantai yang luas bagi perekonomian nasional. Dampak positif itu, antara lain penerimaan negara dan penyerapan tenaga kerja.
Produksi kacamata Tanah Air pun memiliki kualitas yang tak kalah dengan produk impor, ?Untuk itu, kami juga akan mendorong perluasan pasarnya terutama ekspor. Selain itu, dengan adanya investasi baru, juga akan mensubstitusi produk impor,? jelas Gati.
Atalla Indonesia adalah salah satu perusahaan yang sudah memanfaatkan fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP). Hal ini guna meningkatkan produktivitas dan daya saing di kancah global.
Baca Juga: 5 Teknologi Ini Sebaiknya Tidak Diabaikan Pelaku Bisnis
BMDTP merupakan insentif fiskal yang diberikan kepada sektor industri tertentu. Berupa subsidi bea masuk oleh pemerintah atas bahan baku produksi yang diimpor oleh suatu perusahaan.
?BMDTP merupakan pengembalian bea masuk yang diberikan atas importasi bahan baku yang belum diproduksi di dalam negeri. Atau diproduksi di dalam negeri, namun belum memenuhi spesifikasi. Atau belum mencukupi kebutuhan dan di impor dari negara non-FTA,? paparnya.
Direktur PT Atalla Indonesia Wenjoko Sidharta, menyambut baik upaya pemerintah untuk menumbuhkan produsen kacamata di Indonesia. ?Dengan maraknya industri ini, bahan baku kacamata pun pasti akan diupayakan dibuat dari Indonesia, sehingga kami tidak perlu mengimpor bahan baku dan komponen lainnya,? tuturnya.
Selain itu, menurut Wenjoko, potensi pasar di Indonesia masih sangat besar. Hal ini karena 50 persen penduduk Indonesia telah menggunakan kacamata. Setahun sekali, mereka ada yang menggantinya.
Baca Juga: Sosok Miliarder Pertama di Dunia Hip Hop, Bisnisnya Sampai Diakuisisi Apple!
?Masyarakat Indonesia juga memiliki 2-3 kacamata. Tren penggunaan kacamata ini marak terjadi setelah teknologi sudah menjadi kebutuhan manusia,? ungkapnya.
PT Atalla Indonesia adalah perusahaan kacamata domestik yang mampu memproduksi 1,5 juta unit pertahun. Jenisnya beraneka ragam. Mulai dari kacamata sebagai alat bantu penglihatan, terapi, hingga untuk berkendara, olahraga, maupun fesyen. Produknya telah dipasarkan di seluruh wilayah Indonesia, terutama pulau Jawa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: