Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri, Jokowi Minta Masukan ke Hipmi dan Kadin

        Bukan Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri, Jokowi Minta Masukan ke Hipmi dan Kadin Kredit Foto: WE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Jokowi menerima pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk meminta sejumlah masukan dari organisasi pengusaha itu.

        Baca Juga: Bang Bahlil "Ngarep" jadi Menteri Jokowi?

        "Pada siang hari ini, saya minta masukan tapi nggak usah banyak-banyak, kira-kira yang konkret, 1, 2 atau 3, apa sih yang harus kita kerjakan setelah nanti MK rampung, biar saya bisa kerja," kata Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.

        Mantan Walikota Solo itu berharap dapat mendengar masukan berupa tantangan dan peluang untuk langsung dieksekusi guna mendorong dunia usaha nasional.

        "Juga mungkin kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh pengusaha, dunia usaha terutama, pelaku di sektor riil ini," katanya.

        Presiden menyebutkan pelaksanaan Pemilu 2019 telah selesai meskipun masih ada proses di MK.

        "Kita berharap kita fokus lagi, konsentrasi lagi pada urusan-urusan ekonomi dan terutama ini karena perang dagangnya semakin sengit," katanya.

        Kepala Negara mengingatkan perang dagang itu tidak dilihat sebagai sebuah masalah besar tetapi sebuah peluang karena ada sebuah kesempatan yang bisa diambil dari ramainya perang dagang itu.

        Ia mencontohkan pasar di Amerika yang sebelumnya dimasuki produk produk dari China, bisa menjadi peluang Indonesia untuk memperbesar kapasitas sehingga produk Indonesia bisa masuk ke sana.

        "Seperti yang saya lihat, misalnya produk tekstil, garmen, itu yang dulunya diisi dari produk dari sana, sekarang karena mereka 'ramai' ya bisa kita isi," katanya.

        Juga produk elektronik atau furniture yang menurut catatannya lebih dari 50 persen dari Tiongkok, bisa diisi dari Indonesia.

        "Saya kira peluang peluang seperti ini yang secara detil harus kita lihat dan kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk meningkatkan ekspor kita," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: