Produsen teknologi asal Negeri Tirai Bambu, Huawei, mengaku bahwa pihaknya saat ini harus menekan ekspektasi terhadap pundi-pundi pendapatan di tahun 2019 ini. Hal itu terjadi sebagai dampak dari aksi pemblokiran produk Huawei oleh Amerika Serikat (AS).?
Melansir dari Reuters, CEO Huawei, Ren Zhengfei, mengungkapkan bahwa aksi tersebut secara tidak langsung akan memengaruhi kinerja keuangan Huawei. Bahkan, Ren menyebut Huawei diprediksi akan kehilangan US$30 miliar atau setara Rp42,6 miliar pada pos pendapatan tahun 2019.?
Baca Juga: Huawei Rugi US$30 Miliar Akibat Tekanan AS
Baca Juga: Tak Gentar Hadapi Boikot Amerika, Huawei Merapat ke Rusia
"Kami tidak bisa mendapatkan suplai dari berbagai komponen, tidak bisa turut berpartisipasi dalam organisasi internasional, tidak bisa menggunakan berbagai komponen asal AS, bahkan tidak bisa menggunakan koneksi jaringan yang berkaitan dengan komponen-komponen tersebut," tegas Ren, Selasa (18/06/2019).?
Sebagai informasi, Huawei terseret ke dalam pusaran ketegangan perang dagang antara AS dan China setelah pemerintah AS menuding produk Huawei dapat menimbulkan ancaman keamanan AS. Oleh karena itu, AS memasukkan produk Huawei ke dalam daftar hitam ekspor dan melarang seluruh pemasok AS untuk menjual perangkat kepada pihak Huawei.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih