Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apple Ingin Basis Produksi Pindah ke Indonesia dan …

        Apple Ingin Basis Produksi Pindah ke Indonesia dan … Kredit Foto: TechCrunch
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perang Dagng AS-China tidak semuanya menakutkan. Ternyata ada juga dampak positifnya. Paling tidak, ada cipratan-cipratan rezeki yang bisa dimanfaatkan perusahaan-perusahaan Indonesia. Ayo siap-siap!

        Menurut laporan Nikkei Asian Review yang dikutip Reuters, Apple Inc telah meminta para pemasok utamanya untuk mengevaluasi kemungkinan memindahkan 15%-30% dari kapasitas produksi mereka dari China ke Asia Tenggara.

        "Permintaan Apple tersebut merupakan dampak dari sengketa perdagangan China-AS, tetapi resolusi perdagangan tidak akan mengarah pada perubahan dalam keputusan perusahaan," tulis Nikkei, mengutip dari beberapa sumber.

        "Pencipta iPhone menilai sangat berisiko kalau hanya bergantung pada manufaktur di China," lanjutnya.

        Baca Juga: Mau Jadi Miliarder? Pesan Bos Apple Ini Bisa Jadi Pegangan

        Nikkei juga melaporkan bahwa perakit iPhone utama, Foxconn, Pegatron Corp, Wistron Corp; pembuat MacBook utama, Quanta Computer Inc; pembuat iPad, Compal Electronics Inc; dan pembuat AirPods, Inventec Corp, Luxshare-ICT, dan Goertek telah diminta untuk mengevaluasi opsi di luar China.

        "Negara-negara yang dipertimbangkan di antaranya Meksiko, India, Vietnam, Indonesia, dan Malaysia. India dan Vietnam merupakan unggulan untuk smartphone," ungkap Nikkei, mengutip sumber yang tidak ingin diidentifikasi karena diskusi yang bersifat pribadi.

        Pekan lalu, Foxconn mengatakan memiliki kapasitas yang cukup di luar China untuk memenuhi permintaan Apple di pasar Amerika jika perusahaan perlu menyesuaikan jumlah produksinya karena Presiden AS Donald Trump mengancam akan meningkatkan pengenaan tarif senilai US$300 miliar pada barang-barang China.

        China merupakan pasar utama bagi Apple dan juga pusat produksi utama untuk perangkatnya.

        Baca Juga: Diduga Larang Penggunaan Data Pribadi, Apple Kena Gugat Lagi

        Berdasarkan laporan tersebut, kelompok yang terdiri lebih dari 30 orang dari tim studi pengeluaran modal Apple telah menegosiasikan rencana produksi dengan pemasok dan pemerintah mengenai insentif moneter yang dapat ditawarkan untuk memikat manufaktur Apple.

        "Batas waktu belum ditetapkan bagi pemasok untuk menyelesaikan proposal bisnis mereka," kata Nikkei.

        Nikkei juga menambahkan bahwa akan diperlukan setidaknya 18 bulan untuk memulai produksi setelah memilih lokasi.

        Apple dan Foxconn juga tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: