Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita?kembali mendampingi Presiden Joko Widodo pada Rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean ke-34 di Bangkok, Thailand, Minggu (23/6/2019).
Forum tertinggi Asean tersebut menekankan pentingnya kerja sama yang berkelanjutan untuk mencapai masyarakat Asean yang berpusat (people-centred), berorientasi pada masyarakat (people-oriented), dan berwawasan ke depan sehingga seluruh negara anggota Asean semakin solid dan bersatu menghadapi situasi dan tantangan regional dan global yang berubah dengan cepat.
"Pemimpin negara Asean menegaskan kembali mengenai pentingnya untuk bersatu dan menjaga kekompakan Asean dalam membangun Masyarakat Ekonomi Asean serta menjaga hubungan dengan mitra eksternal," jelas Mendag dalam keterangannya.
Baca Juga: Situasi Global Masih Galau, Asean Percepat Penyelesaian Perundingan RCEP
Pada pilar ekonomi, KTT Asean ke-34 membahas mengenai sejumlah program prioritas pada masa keketuaan Thailand tahun ini, antara lain, penyusunan Asean Digital Integration Framework Action Plan (DIFAP) untuk integrasi ekonomi digital dan pelaksanaan Asean Single Window (ASW) untuk mewujudkan integrasi ekonomi Asean.
Selain itu, pertemuan KTT Asean ke-34 juga menekankan pentingnya konektivitas antarwilayah. Asean akan meningkatkan konektivitasnya dengan implementasi Master Plan on Asean Connectivity (MPAC) 2025, serta akan melakukan pendekatan yang holistik untuk menghadapi revolusi industri 4.0, antara lain dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
ASEAN juga berkomitmen semakin berperan aktif dalam ekonomi global. Adapun peran yang dapat diambil ialah melalui penyelesaian proses perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) sebagai momentum untuk memulihkan kembali kepercayaan dunia internasional terhadap sistem perjanjian perdagangan dunia.
Baca Juga: Didera Perang Dagang, PDB Asean Diproyeksi Melambat ke 4,8%
Negara Asean akan memberikan dukungan politis yang kuat untuk segera menyelesaikan perundingan RCEP. Terkait dengan situasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China, Asean akan mengambil sikap proaktif dalam menanggapi fenomena tersebut, yaitu dengan mendukung sistem perdagangan multilateral yang inklusif dan transparan. Asean akan bekerja sama dengan negara mitra dagang untuk bersama-sama mendorong proses reformasi World Trade Organization (WTO).
Sementara itu, kerja sama subregional Asean juga akan ditingkatkan, terutama dalam konteks Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East Asean Growth Area (BIMP-EAGA).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti