Perguruan tinggi dianggap berperan penting dalam menghidupkan ekosistem koperasi agar lebih kondusif melalui penciptaan inovasi baru dan dinamisasi.
Untuk mewujudkan tujuan itu, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) bekerja sama dengan Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat menggelar workshop pengembangan pusat studi koperasi di kota tersebut.?
Asisten Deputi Kelembagaan Kemenkop-UKM, Untung Tri Basuki mengatakan, koperasi adalah bentuk usaha rakyat yang sesuai dengan misi demokrasi ekonomi dalam konstitusi.??
Baca Juga:?Di Hari Koperasi Internasional, 51,28 Juta UMKM Belum Melek Digital
"Koperasi adalah bentuk perusahaan yang penting dalam rangka menciptakan keadilan ekonomi untuk menciptakan redistribusi pendapatan dan kekayaan yang berkeadilan. Untuk itu, perlu diperkuat dengan keterlibatan para akademisi untuk pengembanganya," katanya dalam rilis, Rabu (26/6/2019).
Ditambahkan Untung Tribasuki, koperasi di Kalimantan Barat, misalnya terutama koperasi kredit (credit union) telah banyak berperan, sayangnya peranan perguruan tinggi masih dirasakan kurang.
Untuk itulah pihaknya mendorong dunia kampus untuk membentuk pusat studi koperasi guna mendorong akselerasi peran perguruan tinggi dalam pengembangan koperasi.
"Di Kalimantan Barat koperasi kredit yang kuat itu sebaiknya didorong untuk melakukan pemekaran ke koperasi sektor riil," tambahnya.?
Sementara itu, Kabid Kelembagaan dari Dinas Koperasi dan UKM Kalimantan Barat, Resmi Guno mengatakan bahwa kolaborasi multipihak untuk pengembangan koperasi, yang termasuk di dalamnya perguruan tinggi sangatlah penting.
Workshop ini menghadirkan Suroto, Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) dan Mohamad Fahmi dari Universitas Tanjungpura sebagai narasumbernya.
Baca Juga: Gencar Latih Pendamping Koperasi, Kemenkop dan UKM Cegah Koperasi Bodong
Menurut Suroto, perkembangan koperasi di berbagai belahan dunia dari sejak awal mula sangat erat kaitanya dengan peranan kaum intelektual kampus.
Seperti temuan konsep Charles Howard di Inggris yang menemukan sistem pembagian deviden (sisa hasil usaha) dengan nama DIVI yang berbeda dengan konsep pembagian keuntungan perusahaan biasa misalnya.
"Perkembangan koperasi tidak pernah lepas dari orang kampus, sampai hari ini orang kampus terus berkontribusi dalam bentuk sistematisasi konsep, sajikan formula untuk dorong pengembangan koperasi," kata Suroto.
Sementara itu, menurut Mohamad Fahmi, kampus dalam fungsinya sebagai center of excellence?perlu segera mengembangkan pusat studi koperasi.
"Dunia perguruan tinggi siap berkolaborasi dengan para pelaku koperasi dan pemerintah daerah dan institusi lainnya, baik di dalam maupun luar negeri," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: