Dalam10 tahun terakhir, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM sudah menggelontorkan dana bergulir sebesar Rp211 miliar untuk memperkuat permodalan koperasi dan UMKM di wilayah Sumatera Selatan.?
"Penyaluran dana bergulir di Sumsel terbilang cukup intensif. Itu jumlah yang tidak sedikit, di mana Sumsel menduduki posisi kedelapan dari 34 provinsi di Indonesia," kata Ketua LPDB-KUMKM Braman saat menjadi panelis pada peringatan Hari UMKM Internasional 2019 yang gelar International Council for Small Business (ICSB) Indonesia wilayah Sumsel di Palembang, Selasa (2/7/2019).
Di depan ratusan UMKM binaan ICSB Sumsel, Braman mengajak para pelaku UMKM untuk mengakses dana bergulir sebagai solusi perkuatan permodalan usahanya.
Baca Juga: LPDB-KUMKM Salurkan Dana Bergulir Rp100 M untuk Sumbar
"Kita berbeda dengan lembaga keuangan lainnya, termasuk perbankan. Beberapa keunggulan LPDB-KUMKM adalah bunga yang sangat murah. Yakni 4,5% per tahun untuk sektor UKM, 5% untuk sektor riil, dan 7% untuk koperasi," ucap Braman.
Keunggulan lainnya, lanjut Braman, selain sebagai akses permodalan, LPDB-KUMKM juga menerapkan pola pendampingan dan penjaminan bagi debiturnya.
"Salah satu kendala UMKM mengakses kredit itu biasanya terkait agunan. Di LPDB cukup menyiapkan agunan sebesar 30% karena selebihnya di-cover perusahaan penjaminan seperti Jamkrindo dan Jamkrida," ujar Braman.
Braman mengakui komunitas-komunitas usaha yang menjadi binaan ICSB merupakan pasar potensial yang bisa dikembangkan. Terlebih lagi, komunitas tersebut didominasi kaum perempuan. Sehingga diharapkan dapat bersatu dan berkembang bersama dalam sebuah Kopwan.
Dengan bergabung bersama Kopwan, Braman meyakini penyaluran dana bergulir di Sumsel bakal semakin deras. "Banyak bukti sukses di daerah lain, Kopwan sukses menyerap dana bergulir untuk kebutuhan modal anggotanya. Bahkan, ada satu Kopwan yang bakal dijadikan sebagai role model karena menerapkan sistem tanggung renteng," imbuh Braman lagi.
Selain itu, kata Braman, bila mereka bernaung dalam satu wadah koperasi, maka akan mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan UKM di wilayahnya masing-masing. "Akan lebih mudah lagi bila ICSB membentuk induk koperasi yang menaungi Kopwan-Kopwan tersebut," tegas Braman.
Untuk mendapatkan dana bergulir dari LPDB-KUMKM, para pelaku koperasi dan UMKM tidak perlu datang jauh-jauh ke Jakarta. "Cukup menghubungi Dinas Koperasi dan UKM untuk memverifikasi kelayakan usahanya. Kami sudah koordinasi terkait hal itu," kata Braman seraya menyebutkan, lama proses pengurusan dana bergulir tidak lebih dari 21 hari bila seluruh kelengkapan administrasi terpenuhi.
Baca Juga: Gandeng UKM Center UI, LPDB KUMKM Ukur Manfaat Dana Bergulir
Dalam kesempatan yang sama, Ketua ICSB Sumsel J Riyantoni menjelaskan, pihaknya fokus memberdayakan UMKM di Sumsel. Di antaranya, dengan menggulirkan aneka program rutin seperti pelatihan, riset hingga pembangunan jaringan bisnis dan komunitas usaha.?
"Saya selalu memberikan apresiasi dan penghargaan bagi usaha besar yang melakukan kemitraan dengan usaha kecil, terutama dalam hal perkuatan permodalan. Yang pasti, kami terus berupaya meningkatkan kapasitas UMKM dan meningkatkan kredibilitas usahanya," tandas Riyantoni.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan, UMKM merupakan komunitas terbesar yang ada di wilayahnya. Oleh karena itu, pihaknya amat fokus pada program pemberdayaan UMKM.?
"UMKM tak hanya ada di kota, melainkan banyak juga di desa-desa. Maka, kami memberikan perhatian khusus pada pengembangan UMKM," jelas Herman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti