Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kisah Tragis di Balik Kejayaan Victoria's Secret

        Kisah Tragis di Balik Kejayaan Victoria's Secret Kredit Foto: Instagram/victoriassecret
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jika mendengar Victoria?s Secret, apa yang ada dalam benak Anda? Tentu lingerie atau pakaian dalam wanita yang pertama terbesit di setiap pikiran masyarakat. Namun, tahukah Anda jika di balik kesuksesan Victoria?s Secret ada peristiwa tragis pendirinya, Roy Raymond?

        Mulanya, Raymond pada tahun 1970 hendak membelikan sang istri kado berupa pakaian dalam, namun ia mendapatkan pengalaman tidak menyenangkan. Lantaran setelah berkeliling, ia tetap tak menemukan lingerie yang diinginkan, justru ia dianggap mesum oleh pramuniaga yang berjaga.

        Baca Juga: 53 Gerai Victoria's Secret Bakal Tutup, Bangkrut?

        Dari pengalaman itulah ia memiliki ide untuk mendirikan toko ritel pakaian dalam wanita di mana pria bisa membelinya dengan nyaman untuk pasangan, dan terciptalah Victoria?s Secret. Setelah lima tahun berdiri, Raymond berhasil membuka tiga butik baru di San Fransisco.

        Lambat laun, perusahaan itu berhasil menarik perhatian pasar. Di tahun 2014 saja, Victoria?s Secret sudah meraup untung hingga US$500 ribu. Bahkan, hingga kini berhasil mendapat pundi-pundi US$4 juta per tahunnya.

        Tapi, di balik gelimang sukses dan banjir keuntungan, rahasia Victoria sebenarnya berjalan lurus menuju kebangkrutan.?Itu terjadi karena ada kesalahan dalam 'formula' bisnis Raymond.

        Sejak awal, Victoria's Secret hanya membeli konsumen pria. Di saat Raymond melanjutkan eksalahannya itu, Leslie Wexner pun hadir dan membeli Victoria?s Secret seharga US$1 juta di tahun 1982.

        Baca Juga: Bos H&M Dinobatkan Jadi Orang Terkaya Swedia, Simak Kisah Hidupnya

        Dengan kepemilikan Wexner, Victoria?s Secret berhasil bangkit dari ambang kebangkrutan. Sekarang, perusahaan itu memiliki lebih dari 1000 butik di Amerika Serikat dan 19 toko unggulan di berbagai negara.

        Namun, tidak sejaya nasib Victoria?s Secret besutannya, nasib Raymond justru pilu. Sang pendiri malah punya akhir yang tragis.?Usai perusahaannya berpindah tangan, dia membuat ritel baru bernama Child's Destiny yang menjual koleksi busana anak-anak mewah.

        Sayangnya, perusahaan itu bangkrut pada 1986. Tidak lama, Raymond pun bercerai dengan istrinya. Dan memasuki tahun 1993, Raymond memutuskan untuk gantung diri dengan melompat dari jembatan Golden Gate di San Francisco.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Clara Aprilia Sukandar
        Editor: Clara Aprilia Sukandar

        Bagikan Artikel: