Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dari Nol hingga Ratusan Nutrition Club, Ini Strategi Sukses Pasangan Pengusaha Surabaya dalam Bisnis Herbalife

Dari Nol hingga Ratusan Nutrition Club, Ini Strategi Sukses Pasangan Pengusaha Surabaya dalam Bisnis Herbalife Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada tahun 2003, Pengky Irawan, lulusan sekolah menengah kejuruan (STM) listrik asal Surabaya, mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Ia memulai bisnis penjualan produk nutrisi Herbalife. Langkah ini menjadi titik balik yang tidak hanya mengubah kehidupan Pengky dan istrinya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ribuan orang lainnya.

Sebelum menjadi pengusaha, Pengky bekerja keras sebagai penjual kerupuk sekaligus penjaga gereja, dengan total penghasilan sebesar Rp750.000. Didukung oleh keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mencapai stabilitas keuangan yang lebih baik, Pengky dan istrinya memilih Herbalife sebagai jalan untuk mengubah hidup mereka.

Strategi Awal: Memenuhi Kebutuhan Pelanggan

Dalam membangun bisnis Herbalife, pasangan ini menekankan pentingnya pendekatan personal. Alih-alih sekadar menawarkan produk, Pengky dan istrinya memilih untuk berdialog langsung guna memahami kebutuhan pelanggan.

"Saya tidak pernah langsung menjual. Saya mulai dengan pertanyaan, 'Apakah Anda ingin memperbaiki kesejahteraan Anda atau tetap seperti ini?'” jelas Pengky. Strategi ini menunjukkan bahwa keberhasilan penjualan tidak selalu bergantung pada harga atau promosi, melainkan pada kemampuan menghubungkan produk dengan solusi yang dibutuhkan pelanggan.

Pengky meyakini bahwa menjembatani kebutuhan konsumen dengan produk Herbalife yang berkualitas dan berbasis sains akan menjadi keunggulan bisnis baginya.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Kenwilboy, Raja Forex Indonesia yang Membangun Gurita Bisnis dari Nol

Selain pendekatan emosional ini, mereka juga menawarkan jaminan uang kembali sesuai dengan Herbalife Gold Standard. Hal ini membedakan mereka di tengah pasar yang penuh skeptisisme terhadap suplemen kesehatan.

Pelanggan merasa percaya diri untuk mencoba produk, karena risiko keuangan mereka telah dipertimbangkan dengan matang. Akibatnya, kepercayaan dan loyalitas pelanggan pun meningkat.

Komunikasi sebagai Senjata Utama dan Sistem yang Terstruktur

Pengky mengasah keterampilan komunikasinya melalui program pelatihan Herbalife yang komprehensif, dibimbing oleh lebih dari 200 pakar internasional terkemuka, termasuk dokter, pelatih, ahli gizi, dan anggota dewan penasihat yang ahli di bidang nutrisi, kebugaran, dan kesehatan masyarakat.

Para profesional ini mendorong riset dan inovasi, memastikan produk Herbalife memenuhi standar yang ketat. Selain itu, Pengky secara mandiri mempelajari buku panduan penjualan untuk meningkatkan kemampuannya dalam menjelaskan manfaat produk secara jelas dan persuasif, yang menjadi faktor penting dalam kesuksesannya.

Komunikasi juga sangat penting dalam membangun jaringan dan hubungan dengan mitra bisnis. Dalam pemasaran jaringan, membina hubungan jangka panjang menjadi kunci pertumbuhan.

Seiring berkembangnya bisnis, Pengky dan istrinya menyadari perlunya sistem yang dapat berkembang. Mereka membuka Nutrition Club, yang berfungsi sebagai pusat komunitas di mana pelanggan tidak hanya membeli produk, tetapi juga mendapatkan edukasi dan motivasi untuk menjalani hidup lebih sehat.

Banyak peserta klub yang berbagi kisah pribadi tentang upaya menuju hidup sehat, seperti tantangan dalam mengelola berat badan atau kurang energi, melalui produk Herbalife dan lingkungan suportif di Nutrition Club. Klub ini menjadi wadah untuk keterlibatan pelanggan sekaligus pengembangan calon mitra, membangun rasa kebersamaan dan tujuan bersama.

Baca Juga: Roemah Koffie Hadirkan Rasa dan Kisah Warisan Budaya Indonesia Melalui Koffie Tins di World of Coffee 2025

Elemen kunci dari sistem sukses mereka meliputi:

  1. Pembagian Tugas Efektif: Pengky bertanggung jawab atas strategi dan pelatihan, sementara istrinya menangani interaksi personal, terutama karena sebagian besar anggota adalah perempuan.
  2. Pelatihan Bertingkat: Mereka mengembangkan program pelatihan untuk semua level, dari pemula hingga lanjutan, sehingga anggota yang berminat dapat menjadi pengusaha mandiri dan produktif.
  3. Kegiatan Rutin: Pelatihan mingguan, pertemuan bulanan, dan pertemuan motivasi menjadi agenda wajib untuk menjaga semangat komunitas.

Sistem ini memungkinkan bisnis mereka tumbuh pesat tanpa mengorbankan kualitas. Hingga saat ini, mereka telah membantu komunitas dalam mengembangkan lebih dari 400 Nutrition Club di berbagai kota di Jawa Timur dan wilayah lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: