Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor bahan peledak, PT Dahana (Persero) mendapatkan kontrak untuk mensuplai bahan peledak dalam proses peledakan kuari untuk keperluan infrastruktur Pelabuhan Tibar Bay di Dili, Timor Leste.
Dahana menggandeng perusahaan lokal Incanto Weste Unipessoal LDA untuk proyek peledakan tersebut. Kerja sama ini berbuah dengan ekspor bahan peledak Dahana ke Timor Leste yang dikirim dalam tiga kali pengiriman.
Pelabuhan Tibar Bay merupakan salah satu proyek besar infrastruktur yang sedang dilaksanakan Timor Leste. Pembangunan pelabuhan yang sedang dikerjakan China Harbour Engineering Company itu bakal rampung pada 2022 dan diresmikan sebagai pelabuhan terbesar (internasional) di Timor Leste untuk kegiatan bongkar muat peti kemas.
Baca Juga: Setelah Australia, Dahana Bakal Perluas Ekspor di Asia Pasifik
"Kami mengimpor bahan peledak dari Dahana untuk proyek kuari di Tibar. Bahan peledak tersebut berupa dayagel, detonator electric?dan nonelectric, detonating cord, serta amonium nitrat," ungkap Joanico Jerenimo, Presiden Direktur Incanto Weste Unipessoal LDA.
Terpilihnya Dahana untuk mengerjakan proyek ini karena faktor kepercayaan Pemerintah Timor Leste yang memandang Dahana sebagai BUMN profesional, memiliki teknologi dan fasilitas produksi terbesar di Asia Tenggara. Juga karena faktor keamanan bahan peledak yang rawan dan perlu penanganan khusus dari ahlinya.
"Kami mengekspor bahan peledak ke Timor Leste untuk proyek kuari ini. Bahan peledak dikirim dalam tiga kali pengiriman, masing-masing pengiriman 11 kontainer dengan nilai kontrak senilai US$420 ribu," papar Direktur Utama Dahana Budi Antono.
Untuk memperkuat kerja sama antarkedua belah pihak, Dahana-Incanto menandatangani nota kesepahaman yang menunjuk Incanto sebagai distributor tunggal bahan peledak komersial Dahana di Timor Leste.
Kerja sama ini mendapat dukungan langsung dari Menteri Pertahanan dan Dalam Negeri Timor Leste, Filomeno da Paix?o de Jesus. Menurutnya, distribusi bahan peledak harus diatur secara ketat karena termasuk bahan berbahaya.
Selain proyek Tibar Bay Port, peluang jasa peledakan lain juga telah menanti di proyek lainnya, seperti Bandar Udara Dili yang direncanakan akan ditata dan diperluas landasannya tahun ini. Pemerintah Timor Leste juga menargetkan pada 2025 semua jalan dari perbatasan RI-RDTL hingga kota Dili hotmix.
Banyak bukit yang harus diratakan atau dibelah untuk menunjang akses jalan baru. Teknik peledakan memberikan solusi untuk kecepatan dan efisiensi penyelesaian proyek konstruksi tersebut.
Baca Juga: Dahana Hibahkan Bahan Peledak ke PP-Iptek
Kerja sama Dahana dengan Timor Leste bukan kali pertama, sebelumnya pada 2013 lalu, Dahana telah mengekspor bahan peledak untuk Pol?cia Nacional de Timor-Leste (PNTL). Bahan peledak dengan brand Dayagel Sivor tersebut digunakan untuk memusnahkan bahan peledak sisa peninggalan Perang Dunia II dan konflik Timor Timur.
Selain masuk ke pasar Timor Leste, Dahana sebelumnya telah melakukan ekspor bahan peledak ke Australia. Bahkan, pada Agustus 2019 nanti, shipment kedua tujuan Australia sebanyak delapan kontainer akan dikirimkan.
Sebagaimana diketahui, PT Dahana merupakan BUMN di Indonesia, yang bergerak di bidang bahan peledak komersial dan militer. Dahana memiliki lini bisnis drilling and blasting services, explosives manufacturing, dan related services.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: