Dalam acara Indonesian Development Forum (IDF) tahun ini, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mengusung tema Mission Possible: Seizing the Opportunities of Future Work to Drive Inclusive Growth, guna mencari solusi atas tantangan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).?
Tahun ini, MAPAN, perusahaan yang memiliki misi untuk meningkatkan akses, derajat, dan pendapatan masyarakat berkesempatan untuk berpartisipasi dalam sesi Pasar Ide dan Inovasi (IDEAS).?
Melalui sistem Arisan yang diperkenalkan MAPAN, terbukti 3 Juta masyarakat Indonesia mampu memenuhi kebutuhannya dengan melakukan perencanaan keuangan yang didasarkan pada edukasi, perubahan perilaku, dan dukungan komunitas.
Baca Juga: Sukses Gandeng 3 Juta Anggota, Arisan MAPAN Dorong Anggota Kembangkan Usaha
?Dengan memperkenalkan sistem arisan, seluruh anggota kami jadi punya kesempatan yang sama untuk belajar mengelola kebutuhan sebagai landasan pertama untuk mencapai inklusi finansial,? cerita Mahpudz Effendi, Chief of Marketing MAPAN saat menjadi pembicara di Indonesia Development Forum 2019, JCC, Selasa (23/7/2019).
Hasil riset internal MAPAN terhadap anggotanya mendapatkan temuan menarik, salah satunya mengenai pengeluaran anggotanya dimana 50% anggota masih melihat uang hanya sebagai spending tool dan hanya 10% dari mereka yang memiliki rekening bank.?
Selebihnya, masih menyimpan uang di bawah bantal, celengan di rumah, menabung di sekolah, hingga menabung di pengajian karena alasan kenyamanan dan kemudahan untuk mengambil uang tersebut saat dibutuhkan.?
Baca Juga: Bagaimana Arisan Mapan Identifikasi Kebutuhan Anggota?
Berangkat dari data tersebut, MAPAN menerapkan 3 kunci utama yang digunakan dalam menjembatani inklusi finansial, yaitu memberikan pengetahuan yang relevan, sedikit demi sedikit mengubah kebiasaan masyarakat, dan terakhir mendorong masyarakat untuk melakukannya bersama melalui dukungan komunitas yang kuat.?
"Dari sana, awal Arisan MAPAN dibentuk sangat sederhana, bagaimana dengan arisan bisa merencanakan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan. Dengan pengetahuan dan kebiasaan untuk melakukan perencanaan bersama-sama dengan komunitas MAPAN, menjadi titik awal masyarakat untuk bisa belajar lebih mengenal cara mengelola keuangan hingga nantinya punya akses ke produk-produk keuangan,? jelas Mahpudz.
Dalam konferensi internasional Bappenas yang ketiga ini, hadir perwakilan dari akademisi serta organisasi non-profit yaitu Universitas Trisakti, Asian Venture Philanthropy Network, dan United Nations Economic and Social Commissions for Asia and the Pacific, yang turut berbagi gagasan bertema Innovate Fostering Social Enterprise ini.
Baca Juga: Terapkan Pendekatan Komunitas, Arisan Mapan Ingin Tingkatkan Pendaftaran Masyarakat
Untuk terus mendukung produktivitas masyarakat dan memperluas dampak sosial di masyarakat, MAPAN tidak hanya mengajarkan cara mengelola keuangan, tapi juga mengajak 3 juta anggotanya untuk memulai usaha rumahan yang dengan barang-barang Arisan MAPAN.?
Saat ini, 1 dari 10 anggota MAPAN juga membeli peralatan untuk mendukung usaha rumahan yang perlahan mereka rintis, mulai dari peralatan masak hingga peralatan menjahit.?
?Kami juga melihat potensi besar yang dimiliki anggota Arisan MAPAN dengan melihat data bahwa 60% Ketua Arisan kami merupakan bagian dari generasi millenial yang bisa dikatakan sangat cepat dalam mengadopsi teknologi. Potensi ini harus bisa kita berdayakan untuk bisa menyebarkan lebih lanjut tentang solusi ini,? tutup Mahpudz.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: