Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penjualan Mobil Turun, Laba Astra Anjlok Hingga 6%

        Penjualan Mobil Turun, Laba Astra Anjlok Hingga 6% Kredit Foto: Astra International Tbk
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan laba Rp9,80 triliun pada semester I 2019. Angka tersebut turun 6% jika dibanding dengan laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya year on year (YoY), Rp10,38 triliun.

        Berdasarkan penurunan tersebut, nilai laba bersih per saham perusahaan juga ikut turun menjadi Rp242/saham dari sebelumnya senilai Rp 257/saham.

        Direktur Utama Astra International Prijono Sugiarto mengatakan penurunan kinerja ini lantaran lesunya konsumsi domestik dan dipengaruhi oleh harga komoditas yang masih dalam tren menurun.

        "Kinerja Grup Astra pada semester pertama tahun 2019 dipengaruhi oleh lesunya konsumsi domestik dan tren penurunan harga-harga komoditas, tetapi juga diuntungkan oleh peningkatan kinerja bisnis jasa keuangan dan kontribusi dari tambang emas yang baru diakuisisi. Prospek hingga akhir tahun ini masih menantang karena kondisi-kondisi tersebut dapat berlanjut," kata Prijono dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi, Jakarta, Selasa (30/7/2019).

        Baca Juga: Astra x Go-Jek Uji Coba Penggunaan Motor Listrik di Indonesia

        Dalam keterangannya Astra, pada periode semester I-2019 ini, pendapatan perusahaan naik 3% YoY menjadi Rp116,18 triliun, dari Rp 112,55 triliun di periode yang sama tahun lalu.

        Menurut Prijono, penurunan laba bersih disebabkan adanya penurunan kontribusi dari divisi otomotif dan agribisnis.

        "Penurunan ini tak mampu dikompensasi dari peningkatan kontribusi dari divisi jasa keuangan, infrastruktur dan logistik, serta alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi," ungkapnya.

        Jika ditelisik, penjualan mobil Astra pada periode tersebut turun 6%% menjadi 253.000 unit di tengah penjualan mobil secara nasional yang juga menurun 13% menjadi 482.000 unit sebagaimana diungkapkan Gaikindo.

        "Pangsa pasar Astra di mobil meningkat dari 48% menjadi 53% setelah perseroan merilis delapan model baru dan dua model revamped pada periode semester I ini," kata Prijono.

        Baca Juga: Go-Jek dan Astra Akhirnya Rilis Joint Venture, Namanya....

        Nilai aset bersih per saham grup tercatat sebesar Rp3.444 pada 30 Juni 2019, 2% lebih tinggi dibandingkan posisi akhir tahun 2018. Adapun aset total perusahaan mencapai Rp350,28 triliun, naik dari tahun lalu Rp344,71 triliun.

        Sementara jumlah utang bersih, di luar anak usaha keuangan, mencapai Rp23,3 triliun pada akhir periode tersebut, naik dari Rp13 triliun di akhir 2018. Kenaikan utang ini disebabkan oleh adanya investasi di tol Surabaya-Mojokerto dan Gojek serta belanja modal pada bisnis kontraktor pertambangan.

        Menurut laporan perusahaan, anak usaha agribisins menjadi bisnis yang mengalami penurunan kinerja paling besar. Kinerja laba divisi bisnis ini turun 94% menjadi Rp35 miliar dari sebelumnya mencapai Rp625 miliar. Lalu laba bisnis otomotif juga turun sebesar 18% menjadi Rp3,45 triliun dari Rp4,21 triliun.

        Pertumbuhan paling tinggi dari bisnis infrastruktur dan logistik yang kinerjanya naik sampai 1.975% dari Rp 4 miliar menjadi Rp 83 miliar. Divisi yang juga tumbuh adalah jasa keuangan yang labanya naik 32% menjadi Rp 2,82 triliun dari Rp 2,14 triliun, dan alat berat pertambangan, konstruksi dan energi labanya naik tipis 2% menjadi Rp 3,33 triliun dari sebelumnya Rp 3,28 triliun.

        Secara keseluruhan, kontributor terbesar kinerja laba perusahaan saat ini masih disumbang oleh bisnis otomotif dan kedua dari bisnis jasa keuangan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Kumairoh
        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: