Rumah mode asal Jerman Hugo Boss (BOSSn.DE) memperkirakan penjualan dan pendapatan selama setahun penuh akan menurun dari perkiraan semula. Hal ini dikarenakan sulitnya tantangan yang harus dihadapi pada akhir perkiraan, yang dikarenakan tantangan di pasar AS, walaupun ada penjualan yang kuat di China.
Dikenal karena setelan ?pria cerdas?nya, Hugo Boss, telah memperkenalkan lebih banyak gaya pakaian kasual dan olah raga untuk menarik minat audiens yang lebih muda. Diketahui, baru-baru ini telah bekerja sama dengan mantan penyanyi One Direction, Liam Payne dan aktor Taiwan-Kanada, Mark Chao.
Sebagaimana dikutip dari laman Reuters, strategi tersebut telah membuahkan hasil di Eropa yaitu pada
pasar terbesarnya, di mana penjualan naik 2% pada kuartal kedua, dan terutama di Asia, dengan penjualan yang yang naik dua digit di China. Itu mencerminkan tren yang terlihat pada pemain mode kelas atas lainnya seperti pembuat jaket Moncler (MONC.MI) dan pemilik Louis Vuitton LVMH (LVMH.PA), yang juga mengalami kenaikan yang tinggi untuk segmen-segmen barang bermerek di seluruh Asia.
Namun, Hugo Boss mengatakan bahwa penjualan triwulanan turun 3% di Amerika. Penyebabnya adalah perang diskon yang gila-gilaan serta masih belum terasanya dampak positif dari reformasi pajak yang dilakukan di sana.
Secara keseluruhan, laba operasi kuartal kedua naik 3% menjadi 76 juta euro (US$83,97 juta). Laba ini dihasilkan dari penjualan yang naik 2% yang disesuaikan dengan mata uang menjadi 675 juta euro. Ini di bawah perkiraan para analis yang rata-rata memperkirakan ada di angka 79 juta dan 677 juta euro. Hugo Boss sekarang hanya mengharapkan hanya sedikit penurunan penjualan Amerika dalam setahun penuh, dibandingkan dengan prediksi sebelumnya mengalami kenaikan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: