Dari 3.000 Koperasi di Papua, hanya 200 Koperasi yang masih aktif melaksana Rapat Anggota Tahunan (RAT), hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Koperasi Pimpinan Wilayah (Dekopinwil) Papua Sulaeman Hamzah.
Diakuinya, Koperasi di Papua dalam posisi tiarap, tidak bisa berkembang, semakin hari semakin berkurang.
"Kurangnya perhatian pemerintah terhadap koperasi, menjadi salah satu penyebab koperasi di Papua tidak berkembang dan cenderung menurun, melihat kondisi seperti ini dipastikan koperasi di Papua akan hilang," katanya, Senin (12/8/2019).
Baca Juga: Ini Sebab Utama Koperasi di Indonesia Tak Berkembang
Baca Juga: Koperasi Generasi Baru Harus Berpayung Hukum
Koperasi, lanjutnya, sebuah lembaga usaha yang mestinya mendapat dukungan penuh dari masyarakat juga pemerintah, tapi ternyata tidak.?
"Dilapangan terjadi kepincangan, nama lembaganya Koperasi, tapi? menggunakan modal sendiri melakukan simpan pinjam dengan bunga yang amat tinggi, dan tidak pernah RAT, yang seperti ini? harus dibubarkan," katanya.?
Seharusnya, lanjutnya, ada Satgas yang mengawasi, tapi Satgas di Papua belum terbentuk.
"Koperasi dulu begitu hebat,? melalui bisa mencapai swasembada beberapa komoditi, tapi sekarang sudah tidak lagi, dulu kita masih melihat komunikasi yang baik dengan? petani melalui koperasi, semua kebutuhan bisa terlayani oleh koperasi, begitu juga pemasaran hasilnya, sekarang tidak terlihat lagi," katanya.?
Kondisi seperti ini, lanjutnya, di perparah dengan perhatian pemerintah yang kurang kepada koperasi, sehingga praktis seluruh bantuan pusat dan daerah pada jaman dulu, tidak lagi digunakan secara kelembagaan, aset gudang, kantor, semua digunakan perorangan, bukan kelembagaan koperasi ini sangat disayangkan.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nunung Kusmiaty
Editor: Vicky Fadil