Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementan dan Pemda Papua Panen Pedet Hasil UPSUS SIWAB di Keerom

        Kementan dan Pemda Papua Panen Pedet Hasil UPSUS SIWAB di Keerom Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Keerom -

        Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) Kementerian Pertanian (Kementan) yang dicanangkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Oktober 2016 silam telah menuai hasil dengan banyaknya daerah di Indonesia yang melakukan panen pedet (anak sapi) yang hasilnya luar biasa.

        Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementan, I Ketut Diarmita saat menghadiri Acara Gebyar Upsus Siwab dan Panen Pedet di Kabupaten Keerom Provinsi Papua, kemarin Selasa, (20/8/2019).

        "Untuk tahun 2019, realisasi sampai dengan tanggal 15 Agustus 2019, menunjukkan capaian layanan IB nasional 2.323.010 ekor atau 72.26% dari target 3 juta ekor, dan capaian kebuntingan nasional sebanyak 1.372.779 ekor atau 60.55% dari target 2.1 juta ekor serta kelahiran sebanyak 1.237.978 ekor atau 67.68%," jelasnya.

        Baca Juga: Kementan Dukung Petani Nganjuk Tanam Kedelai Sebelum Bawang Merah

        Terkait capaian IB Provinsi Papua, Ketut memaparkan bahwa sampai dengan 15 Agustus 2019 ini sudah mencapai 1.559 ekor atau 68.25% dari 2.000 ekor yang ditargetkan, dan kebuntingan dari pelayanan pemeriksaan kebuntingan (PKB) sebanyak 877 ekor atau 62.64% dari target 1.400 ekor serta 878 ekor yang dilaporkan lahir atau 78.39% dari target.

        "Untuk Kabupaten Keerom sendiri sampai tanggal 19 Agustus 2019, capaian IB mencapai 525 ekor atau 87,5% dari target 600, kebuntingan 164 ekor atau 39 % dari target 420 ekor, serta kelahiran 198 ekor atau 58 % dari target 336 ekor," bebernya.

        Menurut Ketut, saat ini adalah momentum yang tepat untuk terus membangun seluruh potensi yang dimiliki agar program pembangunan peternakan nasional yang berdampak pada upaya pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan peternak. Dirjen PKH juga memberikan apresiasi kinerja petugas Inseminator, Petugas PKB, dan Dokter Hewan, serta Pelayanan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan Upsus Siwab yang merupakan ujung tombak keberhasilan di lapangan.

        "Oleh karena itu, tanpa komitmen yang kuat dari petugas dan dukungan Pemda, program Ditjen PKH, Kementan ini tidak akan berhasil," tegasnya.

        Baca Juga: Kementan Luncurkan Layanan Sarita Sebagai Jembatan Petani Menuju Pasar Ekspor

        Tingkatkan Kuantitas dan Kualitas

        Ketut menuturkan untuk mendukung kegiatan UPSUS SIWAB selain menerapkan teknologi IB untuk penyebaran bibit unggul ternak ke masyarakat secara murah, mudah, dan cepat, pemerintah juga menerapkan teknologi tepat guna lainnya yakni transfer embrio (TE).

        "Selain untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di dalam negeri, Upsus Siwab juga mampu meningkatkan kualitas sumber daya genetik ternak sapi melalui pemanfaatan teknologi reproduksi" terang Ketut.

        Lebih lanjut Ketut menjelaskan Provinsi Papua merupakan salah satu wilayah dengan potensi pengembangan ternak sapi nasional yang masih sangat besar untuk dapat dikembangkan mengingat potensi pakan yang tersedia sangat banyak.

        "Melihat potensi yang dimiliki, papua bisa kembangkan potensi peternakan dengan pakan yang memiliki nutrisi tinggi bagi ternak seperti indigofera dan odot," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Kumairoh

        Bagikan Artikel: