Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bilang Pendapatan Anggota DPR Lebih Besar dari Presiden, Jokowi Nyindir?

        Bilang Pendapatan Anggota DPR Lebih Besar dari Presiden, Jokowi Nyindir? Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung pendapatan yang diterima anggota DPR lebih besar dari menteri, bahkan presiden.

        "Saya mohon maaf, sekarang urusan income, pendapatan anggota DPR, kan juga sudah lebih besar dari menteri. Bahkan lebih besar dari presiden. Maaf kalau saya keliru," katanya saat memberi sambutan dalam Pembukaan Orientasi dan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Anggota DPR RI dan DPD RI Terpilih Periode 2019-2024, di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (26/8/2019).

        Baca Juga: Nongol di DPRD DKI, Ahok Ngapain Yah?

        Baca Juga: Jokowi Ingin Pindahkan Ibu Kota, Gubernur Kaltim Tawarkan 2 Lokasi Ini

        Lanjutnya, ia bertanya soal kebenaran pendapatan anggota DPR lebih besar dari menteri dan presiden.

        "Benar?" tanya Jokowi.?

        "Enggak," jawab kompak para peserta.

        Lebih lanjut, ia mengatakan jika keliru soal pendapatan anggota DPR lebih besar dari menteri dan presiden, Ia berjanji akan menghitung kembali. Bahkan, ia bertanya kepada Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang juga hadir.

        "Mestinya yang saya sampaikan tadi benar. Pak Ketua, benar? Benar. Pak Ketua sudah gini (hormat). Benar, Pak," ujarnya.

        Selain itu, ia mengajak para anggota DPR dan DPD terpilih periode 2019-2024 untuk bekerja sama menghadapi tantangan yang sudah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

        Tak hanya itu, ia mengakui regulasi terlalu banyak dan justru menjerat sendiri. Ia meminta agar penyusunan regulasi dibuat lebih sederhana.

        "Sehingga eksekutif ini bisa berjalan lebih cepat dan cepat memutuskan terhadap perubahan-perubahan yang ada," tukasnya.

        "Kita saat ini butuh deregulasi besar-besaran, penyederhanaan dan konsistensi kita di dalam membuat regulasi, yang orientasi semuanya harus hasil, output," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: