Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap kajian dan penelitian tentang pemindahan ibu kota pemerintahan Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur dilakukan dengan baik meskipun target waktunya hanya empat tahun hingga 2024.
Baca Juga: Wapres JK Sebut Pemindahan Ibu Kota Masih Butuh Proses Panjang
"Langkahnya harus sesuai dengan aturan, dan kita ingin ibu kota betul-betul yang baik, tentu perencanaannya juga harus baik dan perlu dipertimbangkan dengan hati-hati," kata JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa.
Kajian tersebut harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki Indonesia dan tidak sepenuhnya mengacu pada negara dengan pengalaman serupa.
Menurut JK, hampir semua negara yang memindahkan ibu kotanya memiliki sistem administrasi negara bagian atau federal. Sehingga, pengalaman itu akan menjadi berbeda jika diterapkan dalam kajian pemindahan ibu kota di Indonesia.
"Hampir semua negara yang pindah itu sebenarnya negara federal, hampir semuanya. Kalau di Myanmar lain lagi, karena petunjuk orang-orang?pintar, maksudnya supranatural sehingga dia harus pindah ibu kota," jelasnya.
Oleh karena itu, Wapres berharap Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dapat mengerjakan kajian tersebut dengan benar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta, Senin (26/8), telah resmi memilih Provinsi Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru negara Indonesia, yang meliputi sebagian daerah di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: