Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Benarkah Kanker Otak pada Anak Kini Ada Obatnya?

        Benarkah Kanker Otak pada Anak Kini Ada Obatnya? Kredit Foto: (Foto: Shutterstock)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kanker merupakan salah satu penyakit yang sampai saat ini belum ada obatnya dan sulit disembuhkan dengan sempurna. Sampai sekarang, para peneliti masih mencari cara agar kanker dapat diobati. Pasalnya, kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak.?Salah satu yang menyerang anak-anak yaitu Diffuse Intrinsic Pontine Gliomas (DIPG). DIPG merupakan jenis tumor yang sangat agresif, dan tidak dapat dioperasi dan tumbuh di batang otak.

        Diketahui, kanker ini menyerang anak-anak berusia kurang dari 10 tahun. Sebagian besar pasien tidak bertahan hidup lebih dari setahun setelah diagnosis. Namun, para peneliti telah menemukan jalur baru untuk menyembuhkan dan meningkatkan angka kelangsungan hidup pada anak penderita kanker otak. Studi yang diterbitkan dalam jurnal 'Nature Communications,' melihat bahwa jalur mengganggu proses seluler, berkontribusi pada DIPG.

        Menurut studi sebelumnya menemukan mutasi genetik yang disebut PPM1D, sebuah genetik yang sangat penting untuk pertumbuhan sel dan respons stres sel, sebagai kontributor untuk DIPG. Tapi upaya sebelumnya yang menyembuhkan kanker otak lewat PPM1D terbukti sia-sia.

        ?Ini benar-benar cara baru yang luar biasa untuk menyerang kanker ini. Kami menemukan bahwa gen bermutasi PPM1D pada dasarnya disusun untuk kehancurannya sendiri,? kata salah satu peneliti Senior Michael Berens, seperti dilansir dari Thehealthsite.

        Para peneliti menemukan bahwa PPM1D yang bermutasi, membungkam gen yang disebut NAPRT, dan menjadi kunci untuk produksi metabolit NAD. Dengan hancurnya NAPRT, maka sel beralih ke protein lain yang diperlukan untuk membuat NAD yang disebut NAMPT.

        Hal tersebut bisa dikatakan, jika produksi NAMPT dihambat, maka para peneliti yakin pada dasarnya sel-sel kanker bisa mati dengan mutasi PPM1D. Para peneliti sudah lama berpikir DIPG adalah versi masa kecil dari tumor otak orang dewasa, sehingga perawatan serupa untuk glioma dewasa diuji secara luas pada anak-anak dan gagal.

        Para peneliti memilih untuk melihat tumor dalam hal kerentanan potensial, dengan demikian memulai perjalanan molekuler selama setahun untuk memahami apa peran yang dimainkan mutasi PPM1D dalam mengubah metabolisme kanker.

        "Ketika hasil epigenetik dianalisis terlihat, kami merasa bersyukur untuk menemukan bahwa sel-sel DIPG dengan mutasi PPM1D telah menciptakan kerentanan terhadap enzim kunci yang penghambat molekul kecil sudah tersedia," terang Sen Peng, salah satu penulis peneliti.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: