Berbicara mengenai investasi, kira-kira hal apa yang Anda pikirkan pertama kali? Investasi apa yang terbaik? Investasi apa yang cocok untuk saya? Dan investasi apa yang hasilnya paling besar?
Sebelum pertanyaan tersebut dijawab, perlu kiranya menyamakan persepsi terlebih dahulu. Menurut Investopedia, investasi merupakan aset keuangan yang dibeli dengan maksud memberikan penghasilan di masa mendatang atau mendapat keuntungan dari kenaikan harga (selisih harga jual dan beli).
Untuk mempermudah memahami apa itu investasi, mari kita gunakan sebuah pengandaian. Setiap dari Anda yang ingin menginvestasikan uang tentunya memiliki sebuah tujuan. Nah, tujuan itu tidak dapat dicapai jika tidak mempunyai titik awal untuk memulai langkah investasi. Merencanakan keuangan di sini digambarkan sebagai sebuah tujuan dari perjalanan Anda. Bisa dibilang, investasi adalah kendaraan atau alat transportasi untuk mewujudkan keuangan Anda.
Baca Juga: Jangan Kasih Kendor! Pasar Investasi Domestik Makin Bertenaga di Jumat Siang!
Founder dan CEO Finansialku, Melvin Mumpuni, menggambarkan perjalanan sebagai sebuah investasi. Ia melemparkan pertanyaan: kira-kira kendaraan apa yang cocok jika saya ingin pergi dari Jakarta ke Bandung dalam waktu maksimal dua hari? Jawabannya, bisa mobil, motor, kereta, atau bahkan jalan kaki. Lalu jika Anda ingin ke Bandung maksimal hanya tiga jam? Tak ada yang cocok kecuali transportasi udara yaitu pesawat atau helikopter.
Menurut Melvin, hal tersebut hampir sama dengan investasi yang ingin Anda lakukan. Investasi adalah cara untuk mempercepat dan mengakselerasi agar tujuan-tujuan keuangan Anda dapat segera terwujud.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, investasi menjadi kendaraan untuk membantu Anda mewujudkan tujuan keuangan. Ada dua hal yang perlu diperhatikan, yakni berapa dana yang dibutuhkan dan berapa waktu yang dibutuhkan. Kebutuhan dana berbeda-beda karena tergantung apa yang Anda ingin tuju/capai.
Lantas jenis investasi apa yang cocok Anda terapkan? Pertama, Anda perlu menentukan produk investasi berdasarkan kondisi keuangan dengan contoh berapa banyak uang yang dapat Anda investasikan setiap bulan. Dengan kata lain, kemampuan Anda dalam berinvestasi.
Selanjutnya Anda perlu memahami apa yang Anda mau. Kemudian mencari kendaraan yang tepat digunakan untuk mencapai keinginan Anda tersebut.
Ada tiga konsep investasi yang perlu dipahami terlebih dahulu. Mulanya, dalam investasi Anda harus tahu, apakah butuh pertumbuhan modal (capital gain) atau pemasukan rutin (cash flow). Kedua, Anda perlu mengenal konsep bahwa uang Rp100.000 sekarang lebih berharga daripada Rp100.000 di waktu lima tahun ke depan. Kemudian, pamahi cara kerja produk investasi.
Melvin memaparkan penjelasan singkat namun cukup mudah diterima. Menurut Melvin, investasi yang pertama yaitu investasi seperti bos ayam. Maksudnya apa? Bayangkan jika Anda bekerja sebagai bos peternak ayam. Kira-kira bagaimana cara mendapatkan keuntungan dari bisnis anak ayam? Dari pertanyaan tersebut ada dua hal yang bisa dilakukan, yakni besarkan anak ayam dan jual dagingnya (ayam pedaging) atau besarkan anak ayam dan jual telurnya (ayam petelur).
Untuk yang pertama, jika membesarkan anak ayam dan menjual daging ayam maka Anda harus kehilangan aset utamanya, yaitu ayam. Dari model investasi ini Anda dapat disebut berinvestasi untuk mendapatkan peningkatan modal (capital gain).
Beberapa contoh produk investasi yang memberikan capital gain adalah reksa dana, jual-beli saham, perdagangan mata uang asing, jual beli rumah, dan lainnya. Ada pola investasi dari capital gain yakni Anda membeli sesuatu di harga rendah dan menjualnya kembali di harga tinggi. Investasi capital gain harus memberikan selisih harga jual dan harga beli.
Model investasi capital gain lebih cocok untuk tujuan keuangan seperti dana membeli rumah (atau uang muka rumah), dana membeli mobil, dana liburan, dan dana pendidikan. Investasi yang kedua Anda membesarkan anak ayam dan menjual telur ayam itu. Anda tidak perlu menjual aset utama, yaitu ayamnya.
Keuntungan dari membesarkan anak ayam dan menjual telur adalah Anda akan mendapatkan kenaikan harga. Jika Anda menjual telur maka Anda dapat disebut penghasilan berkala (cash flow). Contoh produk investasi yang memberikan keuntungan cash flow adalah dividen saham, kupon surat utang (kupon ORI, SBR, sukuk ritel, sukuk tabungan), peer to peer lending, uang sewa kos, dan lainnya.
Baca Juga: Teliti, Syarat Utama untuk Investasi Secara Online
Pola investasi seperti ini adalah beli aset yang dapat menghasilkan pemasukan rutin setiap periodenya (bisa bulanan, per tiga bulan, dan tahunan). Bisa jadi aset mengalami kenaikan harga, tetapi fokus keuntungan utama ada di cash flow rutin.
Investasi cash flow lebih cocok untuk tujuan keuangan seperti membiayai kehidupan saat pensiun, ingin mencapai kebebasan keuangan, melunasi utang, dan lainnya. Anda sudah mengenal dua jenis tujuan investasi secara umum yaitu capital gain (meningkatkan modal awal) dan cash flow (pemasukan berkala). Nah, kira-kira Anda cocok dengan model tujuan yang mana?
Capital gain atau cash flow? Itu semua disesuaikan kembali dengan tujuan keuangan Anda. Sebab seperti penjelasan di awal, investasi adalah kendaraan Anda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: