Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengendara Tewas Diduga Dikeroyok Polisi, Apa Kata Keluarga?

        Pengendara Tewas Diduga Dikeroyok Polisi, Apa Kata Keluarga? Kredit Foto: Foto/Shutter Stock
        Warta Ekonomi, Lombok -

        Kepolisian Resor Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menyangkal bahwa Zainal Abidin tewas akibat dianiaya anggota polisi yang dipicu keributan usai dilakukan tindakan penilangan.

        Baca Juga: Miris Gegara Tilang, Oknum Polisi Ramai-Ramai Keroyok Pengendara Hingga Tewas

        Menurut Kepala Bidang Humas Polda NTB, Kombes Pol Purnama, memang terjadi keributan di kantor Satlantas ketika Zainal Abidin datang untuk menanyakan kondisi sepeda motor miliknya yang disita polisi. Dan ketika itu Zainal Abidin diamankan dan dibawa ke kantor Satresmkrim.

        Zainal Abidin dibawa ke penyidik Reskrim karena memukul dan menggigit jari seorang petugas kepolisian ketika terjadi keributan.

        "Akan tetapi, Zainal Abidin bertanya dengan nada keras dan langsung memukul dan menggigit tangan, tepatnya jari telunjuk sebelah kanan anggota Patwal. Kemudian korban sebagai anggota Polri langsung meringkus dan berhasil menghentikan aksi pelaku sehingga pelaku berhasil diamankan," ujarnya.

        Namun, Purnama tak menceritakan adanya tindakan pengeroyokan di ruang Reskrim saat pemuda 29 tahun itu diperiksa penyidik.

        "Pada saat pelaku dimintai keterangan oleh anggota Satuan Reskrim Lombok Timur, tiba-tiba pelaku tidak sadarkan diri dan terjatuh dari tempat duduknya," kata Purnama.

        Lanjut Purnama, berdasarkan keterangan keluarga, Zainal Abidin memiliki riwayat penyakit kejiwaan dan rutin mengkonsumsi obat. Dan itu diduga menjadi penyebab kematian korban.

        Apa yang disebutkan Kombes Pol Purnama ini berbagai jauh dengan apa yang diceritakan salah seorang keluarga korban yang bernama Heri.

        Menurut Heri, Zainal digelandang ke ruang penyidik Reserse Kriminal Polres Lombok Timur. Dan Zainal dituduh sudah melakukan penyerangan terhadap polisi.

        "Tapi sampai di ruang penyidik, begitu tahu kasusnya adalah memukul polisi, banyak polisi yang ikut mengeroyok dia," ujar Heri.

        Akibat pengeroyokan itu Zainal jatuh dan tak sadarkan diri. Dalam kondisi kritis polisi melarikan Zainal ke rumah sakit. Namun nyawa Zainal tak tertolong. Dia tewas dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.

        "Saat mandikan jenazah itu banyak sekali luka. Lebam di mata kanan, di telinga bengkak, sampai kaki biru kayaknya ditendang," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: